Nakes di Aceh Disuntik Vaksin Moderna, Kenali Efek Sampingnya

Vaksin moderna
Tenaga Kesehatan saat menerima suntikan vaksin ke-3 di RSUDZA, Banda Aceh, Senin (9/8/2021) | Foto: Biro Humas Pemerintah Aceh

PM, Banda Aceh – Tenaga kesehatan (Nakes) di Aceh diberikan vaksin Moderna untuk booster (penguat) di tahap ketiga ini. Vaksin Moderna atau mRNA-1273 dikembangkan sejak Januari 2020 oleh Moderna and Vaccine Research Center at the National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) di Amerika.

Vaksinasi booster (penguat) untuk Nakes mulai dilaksanakan di setiap fasilitas kesehatan, seiring dengan dilakukannya peluncuran oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), pada Senin, 9 Agustus 2021 pagi.

Hanif menjelaskan, pemberian vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan itu merupakan bagian untuk lebih meningkatkan kekebalan tubuh para Nakes dalam melawan Covid-19 itu. Sehingga, meskipun terpapar, menurut Hanif, kondisi mereka akan lebih ringan dan tanpa gejala.

Vaksin jenis moderna yang diberikan untuk dosis ketiga itu kata Hanif, sudah terbukti baik menurut para ahli. Oleh sebab itu, ia berharap vaksinasi ketiga itu dapat diterima oleh seluruh tenaga kesehatan di Aceh.

“Vaksinasi ketiga ini penting supaya pelayanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini tetap bisa maksimal dan Nakes tetap terlindungi,” kata dia.

Hanif menyebutkan, vaksin moderna yang diterima Aceh untuk vaksinasi tahap ketiga itu berjumlah 46.620 dosis atau 3.303 vial. Dalam satu vial terdiri dari 14 dosis.

“Kita targetkan dalam sepekan ini vaksinasi moderna untuk tenaga kesehatan di Aceh akan tuntas,” kata Hanif.

Hanif mengatakan, setidaknya Aceh memiliki sebanyak 56.470 orang tenaga kesehatan. Mereka tersebar di berbagai tempat pelayanan kesehatan.

Direktur RSUDZA, dr Isra Firmansyah, mengatakan, seluruh tenaga medis di rumah sakit plat merah tersebut akan segera diberikan vaksinasi tahap tiga.

“Saat ini kita juga masih membuka vaksinasi tahap satu dan dua, sebab ada sebagian tenaga kesehatan dengan alasan tertentu belum mendapatkan vaksinasi tahap satu dan dua,” kata Isra.

Dikutip dari alodokter.com, Selasa, 8 Agustus 2021 menyebutkan, vaksin Moderna tidak menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan. Vaksin tersebut justru menggunakan komponen materi genetik yang membuat sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein.

Apa itu spike protein? Protein tersebut merupakan bagian dari permukaan virus Corona.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menerima vaksin Moderna. Di antaranya adalah vaksin tersebut tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan di dalam vaksin. Vaksin jenis ini juga diperuntukkan bagi orang dewasa sehat yang berusia di atas 18 tahun. Selain itu, Moderna juga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang sedang demam atau penderita Covid-19.

Para penerima suntikan vaksin Moderna juga harus memberitahukan dokter jika menderita sistem imun lemah atau sedang menggunakan obat imunosupresan. Selanjutnya penerima vaksin ini juga harus memberitahukan dokter jika dirinya sedang menderita kelainan darah, penyakit jantung, penyakit autoimun, diabetes, kanker, HIV/AIDS, TBC, penyakit paru, penyakit ginjal, radang sendi, atau penyakit saluran pencernaan.

Vaksin juga tidak boleh diberikan kepada orang yang sedang menjalani cuci darah atau baru saja menjalani transplantasi organ, sangat dianjurkan untuk memberitahukan apabila penerima sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 jenis lain.

Vaksin Moderna akan diberikan dengan dosis mencapai 0,5 ml. Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 28 hari dan akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular/IM).

Terdapat beberapa efek samping dan bahaya dari vaksin Moderna. Diantaranya nyeri, bengkak, atau kemerahan di area bekas suntikan. Selanjutnya penerima vaksin ini akan merasa lelah, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual dan muntah serta demam.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

antarafoto masjid agung baitul makmur meulaboh 010218 syf
Masjid Agung Baitul Makmur tampak dari kejauhan di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis (1/2/2018). Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh yang dibangun pada tahun 1987 dengan gaya arsitektur perpaduan Timur Tengah, Asia dan Aceh merupakan salah satu objek wisata religius terbesar dan termegah di pantai barat yang memiliki daya tampung 7.000 jamaah dan termasuk dalam 100 masjid terindah di Indonesia. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Biaya Makan Minum dan SPPD Tak Sesuai, Pemkab Aceh Barat Terima Pengambalian Uang Rp53,8 Juta

IMG 20210320 WA0005 660x330 1
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, menyampaikan sambutan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-2 Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh, di Kabupaten Bireuen, Sabtu (20/3/2021). [Dok. Ist]

IGI Diminta Ikut Sukseskan Program ‘Aceh Carong’