Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengusulkan agar pemerintah melatih para penceramah untuk mengampanyekan vaksinasi Covid-19. Cholil berkata para dai bisa membantu kampanye melalui mimbar dakwah.
Menurut Cholil, dakwah soal vaksinasi harus terus disampaikan hingga akhir tahun. Tujuannya, agar masyarakat sadar dan mendukung program pemerintah terkait vaksinasi Covid-19.
“Perlu juga barang kali kalau saya bisa usulkan dari Satgas, pelatihan kepada dai-dai, khotib-khotib Jumat untuk mereka memahami berkenaan dengan hal ini,” kata Cholil dalam webinar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit, Sabtu (30/1/2021).
Cholil melihat masih ada dua kelompok masyarakat yang menolak vaksin. Pertama, kelompok yang menolak karena efikasi vaksin rendah. Kedua, kelompok yang memang tidak percaya vaksin.
Dia berpendapat pemerintah perlu terus meyakinkan dua kelompok itu sebelum vaksinasi massal.
Kelompok pertama, kata dia, bisa ditangani jika pemerintah rajin mengampanyekan vaksin secara saintifik. Sementara kelompok kedua bisa ditangani dengan bantuan tokoh masyarakat.
“Di masyarakat bawah, dia enggak mau tahu vaksin ini. ‘Pokoknya kalau kiai saya, panutan saya, tokoh saya melakukan, saya percaya. Kita ajak mereka vaksin,” tuturnya.
Pemerintah berencana menyuntik vaksinasi Covid-19 terhadap 181,5 juta orang. Rencananya, vaksinasi dikebut supaya selesai Desember 2021.
Vaksinasi telah dimulai pada 13 Januari dengan prioritas tenaga kesehatan. Lalu pada Maret-April, vaksinasi difokuskan untuk tenaga layanan publik. Masyarakat umum baru akan divaksin pada April.
Sumber: CNN Indonesia
Belum ada komentar