Meunasah Gampong Tuwi Empeuk Dicoret OTK, Diduga Terkait Pengelolaan Dana Desa

Meunasah Gampong Tuwi Empeuk Dicoret OTK, Diduga Terkait Pengelolaan Dana Desa
Meunasah Gampong Tuwi Empeuk Dicoret OTK, Diduga Terkait Pengelolaan Dana Desa

PM, CALANG – Meunasah gampong Tuwi Empeuk, Kecamatan Panga, Aceh Jaya dicoret Orang Tak dikenal (OTK). Aksi pencoretan ini diduga terkait tidak transparannya pengelolaan dan penggunaan Dana Desa di gampong tersebut.

Informasi dihimpun pikiranmerdeka.co, penyoretan Meunasah gampong Tuwi Empeuk oleh OTK dilakukan pada dini hari Rabu (24/1).

Aprijal salah seorang pemuda desa setempat dihubungi wartawan membenarkan perihal penyoretan Meunasah di gampong Tuwie Eunpeuk. Ia mengaku tidak mengetahui pasti siapa yang melakukannya, karena ia mengetahuinya pada saat pagi hari, Kamis (25/1).

“Selaku pemuda Desa Tuwie Eumpeuk, saya merasa menyesal atas kejadian yang dilakukan oleh para OTK,” ungkap Afrijal.

Ia menduga, aksi pencoretan itu dilakukan buntut kekecewaan terhadap geuchik dan tuha peut, yang dinilai tidak mengakomodir keinginan masyarakat.

Menurutnya, pemuda setempat telah berulangkali menyampaikan pada geuchik untuk segera melakukan rapat desa tentang laporan penggunaan dana desa di tahun 2017. Namun, geuchik dan tuha peut tidak menghiraukannya, sehingga terjadilah hal demikian.

“Kami dari unsur pemuda selama ini sudah bersikap baik terhadap geuchik dan tuha Peut gampong Tuwie Eumpeuk, tapi sepertinya keinginan kami agar aparat gampong membuat rapat pertanggungjawaban dengan masyarakat umum tidak dihargai sama sekali. Bahkan geuchik dan tuha peut telah berjanji dengan pemuda akan membuat rapat dalam waktu dekat ini,” tuturnya.

Lanjutnya, sampai hari ini keinginan para masyarakat belum pernah dilaksanakan oleh geuchik dan tuha peut yang sesuai dengan janji mereka.

“Kami tidak marah sama aparat gampong, apa beratnya cuma buat rapat 2-3 jam saja. Sehingga dengan diadakan rapat membuat kinerja pemerintah lebih terbuka dan transparan, tidak ada kecurigaan oleh masyarakat terhadap penyelewengan APBG 2017,” kata Afrijal.

Lanjut dia, masyarakat mendukung apa saja yang dilakukan oleh pemerintah gampong, asalkan sesuai dengan keinginan masyarakat dan pemuda. Hanya saja, kata dia, masyarakat butuh kejelasan dan transparan dalam pelaksanaan anggaran pembangunan.

Sementara itu, Geuchik Tuwie Eumpeuk Kecamatan Panga, Adnan Yusuf, saat dihubungi melalui sambungan seluler membenarkan telah terjadi coret mencoret meunasah di desa yang dipimpinnya.

Ia mengaku tidak mengetahui kenapa sampai terjadi coret mencoret meunasah. Dikatakan, perihal penyoretan oleh OTK tersebut wajar-wajar saja dilakukan, dan atas nama geuchik menerima dengan lapang dada atas kepedulian masyarakat terhadap desa Tuwie Eumpeuk.

“Akan tetapi jangan gara-gara persoalan pribadi di bawa keranah desa,” jelasnya.

Terkait pelaporan dan pertanggung jawaban penggunaan dana desa tahun 2017, kata dia, telah disampaikan pada tuha peut dan juga telah diberikan pada pihak BPK dan pihak lainnya.

“Jika masyarakat minta secara terbuka, tunggu saja informasi dari tuha peut karena semua laporan telah diserahkan ke pihak mereka (tuha peut),” pungkas Adnan Yusuf.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20201230 WA0022
Prosesi pelantikan Amiruddin SE MSi sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Banda Aceh yang berlangsung di Aula Gedung Mawardy Nurdin, Balai Kota Banda Aceh, Rabu (30/12/2020). (Foto/Humas)

Amiruddin Dilantik Jadi Sekda Kota Banda Aceh