PM, Aceh Besar – Tewasnya seorang pekerja di jalan tol Sibanceh, Rabu (26/8) mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, kejadian ini tepat sehari usai Presiden RI Joko Widodo meresmikan jalan tersebut.
Menurut sumber Pikiran Merdeka, diketahui korban merupakan pekerja dari PT Adhi Karya, sebagai kontraktor pembangunan jalan tol ini. Sementara, usai diresmikan, seharusnya pembangunan sudah masuk tahap pengelolaan oleh PT Hutama Karya.
“Padahal, setelah diresmikan, tidak boleh ada lagi pekerjaan di jalan tersebut, karena bisa membahayakan pengguna jalan ketika mobil proyek masih keluar masuk tol. Ini persoalannya,” kata sumber tersebut.
Menurutnya, peresmian oleh presiden kemarin terkesan dipaksakan. Apalagi, tambahnya, pihak pelaksana proyek bahkan belum menyelesaikan pembangunan rest area di ruas jalan tersebut.
“Semestinya itu juga selesai, baru bisa diresmikan,” sebutnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang pekerja pembangunan jalan tol Sibanceh, tewas digilas mobil trailer bermuatan alat berat, tepat di lokasi 50 meter dari arah masuk gerbang tol, Rabu sore (26/8/2020).
Mobil tersebut mula-mula memasuki gerbang tol Blang Bintang melalui salah satu pintu keluar, lantaran pintu masuk terhalang kabin loket.
Setelah memasuki tol, mobil kemudian mengambil arah kiri melalui penggalan gerbang. Korban ikut membuka barikade jalan, sehingga mobil melewati penggalan tersebut.
Tak lama kemudian, korban segera melompat kembali ke atas mobil. Namun nahas, tiba-tiba ia terpeleset jatuh dan tergilas ban belakang mobil trailer. Korban pun tewas di tempat.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Aceh, Komisaris Besar Polisi Dicky Sondani, kepada IDN Times membenarkan kejadian ini.
“Korban merupakan abang ipar dari supir mobil trailer tersebut,” ujar Dicky, Rabu malam.
Menurut keterangan salah seorang sumber yang berada di tempat, proses evakuasi korban tampak tidak keruan. Upaya evakuasi bahkan sempat terhambat lantaran ambulan yang telah disiagakan di lokasi pembangunan, ternyata belum memiliki bahan bakar.
Hingga kini, Pikiran Merdeka masih berupaya mengonfirmasi PT Adhi Karya selaku pelaksana pembangunan dan PT Hutama Karya sebagai pihak pengelola tol.
Untuk diketahui, jalan tol yang menghubungkan Kota Sigli dan Banda Aceh ini terdiri dari 6 seksi, yaitu Seksi 1 Padang Tiji-Seulimum sepanjang 24,3 kilometer, Seksi 2 Seulimum-Jantho sepanjang 7,6 kilometer, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16 kilometer.
Kemudian Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5 kilometer, Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro sepanjang 7,7 kilometer, dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam sepanjang 5 kilometer.
Namun sebut sumber ini, dari seluruh seksi yang akan dibangun, barus seksi 4 yang selesai. Padahal sejak awal Tol Sibanceh menurut pihak HK ditargetkan selesai April 2020.
“Sedangkan seksi 3 Jantho – Indrapuri molor dari target krn belum selesai 100 persen sehingga tidak bisa diresmikan Jokowi. Sedangkan seksi 1, 2, 5 dan 6 baru dimulai pembangunannya,” kata dia. []
Belum ada komentar