Meski Tak Laku, Bos BlackBerry Masih Yakin Pada Indonesia

Meski Tak Laku, Bos BlackBerry Masih Yakin Pada Indonesia
Meski Tak Laku, Bos BlackBerry Masih Yakin Pada Indonesia

Jakarta – BlackBerry memang sudah lama ingin membuat smartphone untuk warga Indonesia. Hal ini untuk menghargai para konsumennya di tanah air. Diketahui, smartphone tersebut bernama BlackBerry jakarta atau BlackBerry Z3 yang akan diperkenalkan pada bulan ini.

John Chen selaku CEO BlackBerry, mengungkapkan optimis untuk pembuatan smartphone tersebut. Dia yakin BlackBerry akan kembali berjaya mulai dari titik ini. Akan tetapi Chen sepertinya lupa kondisi yang terjadi di Indonesia.

Beberapa tahun yang lalu, BlackBerry menjadi merek smartphone idola hampir di seluruh dunia. Hal tersebut disebabkan oleh keyboard fisik dan eksklusivitas layanan BBM atau BlackBerry Messenger pada smartphone asal Kanada itu.

Namun seiring berjalannya waktu, hadirnya smartphone dengan layar sentuh mulai mengancam ekosistem BlackBerry. Yang paling berpengaruh adalah dari perangkat Apple dan Samsung, mengingat kedua perusahaan itu mampu merajai pasar dengan cukup cepat.

Satu-satunya nyawa BlackBerry adalah negara berkembang seperti Indonesia yang masih mau mempertahankan menggunakan smartphone besutan mereka. Tetapi itu dulu. Saat ini Indonesia pun dikabarkan sudah mulai meninggalkan BlackBerry.

Hal tersebut terungkap melalui data dari IDC (International Data Corporation), yang menyebutkan bahwa 11 juta unit smartphone yang dikirimkan ke Indonesia tahun lalu, kini mengalami penurunan sangat drastis. Bahkan hanya 14 persen dari total 11 juta unit tersebut, seperti yang dikutip dari UBergizmo (10/2).

Bahkan menurut WSJ (21/2), masyarakat Indonesia khususnya di Jakarta sudah tidak lagi tertarik pada BlackBerry. Hal itu berdasarkan dari penuturan pedagang handphone di ibukota yang mengatakan penjualan BlackBerry sangat sepi bahkan hampir ‘mandeg’. Dalam sehari mungkin hanya laku dua atau satu. bahkan terkadang juga sama sekali tidak ada yang terjual.

Menanggapi hal tersebut, John Chen tetap melihat Indonesia sebagai pasar yang baik. “Bagaimana pun juga, Indonesia tetap penting bagi kami,” ujar Chen seperti yang dikutip Phone Arena (21/2/2014). [merdeka.com]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait