Meraup Laba dari Budidaya Buah Naga Merah

Meraup Laba dari Budidaya Buah Naga Merah
Meraup Laba dari Budidaya Buah Naga Merah

PM, Aceh Singkil – Buah segar sangat potensial bila Anda memilihnya jadi sebuah usaha. Peminatnya banyak, sebab bagi sebagian orang mengonsumsi buah tidak lagi sekadar kebutuhan, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

Peluang ini lah yang dimamfaatkan oleh Iwan (40), seorang petani buah naga merah asal Bukit Harapan, Aceh Singkil.

Bermula sebagai tanaman hias di sekitar pekarangan rumahnya, kini Iwan menjadi satu – satunya petani buah naga merah yang terbilang sukses, di Aceh Singkil. Budidaya buah naga merah ini sudah ia geluti sejak 6 tahun lalu.

“Dulu hanya sebatang di halaman rumah dan iseng-iseng saya tanam. Tapi saat ini telah berjumlah 200 batang,” ujar Iwan, saat ditemui wartawan Sabtu (9/6).

Iwan mengaku, hasil usaha budidaya buah naga merah yang ia geluti selama 6 tahun itu kini berbuah manis. Setiap hari, ada saja pembeli buah naga ke rumahnya. “Tidak pernah dibawa ke pasar, pembeli datang ke rumah,” ucapnya.

Dalam sehari, kata dia, sebanyak 4 hingga 3 Kilo buah naga dipanen dari kebunnya. Menariknya, para pembeli dapat memilih langsung buah naga yang ingin dibeli.

Dalam satu kilo, sebutnya, Ia menjual dengan harga Rp 30 ribu. “Apa lagi selama bulan Ramadhan ini, para pembeli rutin mendatangi kebun, mereka lebih memilih langsung membeli ke kebun karena buah Naga di pasaran harganya lebih mahal,” sebutnya.

Dari usahanya tersebut, kini Iwan mampu meraup untung jutaan rupiah setiap bulannya. “Alhamdulillah hasilnya sangat lumayan,” pungkasnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen
Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen PM, MEULABOH – Harga beli cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Meulaboh, Aceh Barat, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan hingga 40 persen, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogramnya. Seorang pedagang sayur-mayur di Pasar Bina Usaha, Meulaboh, Iyan kepada wartawan, Jumat (22/9) menyebutkan, kenaikan harga tersebut akibat minimnya pasokan cabai merah lokal sejak beberapa hari terakhir. Biasanya, kata Iyan, pihaknya menerima pasokan cabai merah dari Nagan Raya hingga mencapai 100 kilogram perhari. Tetapi saat ini pengiriman cabai mereah ini tersendat. Saat ini, pedagang hanya menerima pasokan cabai hanya 40 kilogram dari Sumatera Utara. “Cabai yang kita terima sekarang ini hanya pasokan dari luar saja, itupun dengan jumlah yang sangat sedikit dan harga sangat mahal. Sehingga kami terpaksa menyusuaikan harga jual dengan harga yang kami peroleh dari distributor,” katanya. Dampak dari harga mahal membuat penjualan cabai di pasar Bina Usaha dan beberapa pasar lainnya di Aceh Barat mengalami penurunan. Warga hanya membeli cabai dalam jumlah kecil, sehingga membuat pendapatan pedagang berkurang.[] Harga cabai merah di Kota Meulaboh, mengalami kenaikan hingga 40 persen, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogram.(Pikiran Merdeka/Azhar)

Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen