PM, JAKARTA – Peneliti senior dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Ikhsan Rosidi, mengungkapkan, menteri Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang memiliki kinerja dengan tingkat kepuasan tertinggi berdasarkan persepsi masyarakat adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. “Menteri Susi Pudjiastuti, Anies Baswedan, Rizal Ramli, Khoifah Indar Parawansa, dan Yuddy Chrisnandi paling banyak disebut responden sebagai menteri dalam kabinet Jokowi-Kalla dengan kinerja cukup baik,” katanya di Jakarta pada Kamis, 5 November 2015.
Berdasarkan hasil survei LSJ, Menteri Susi Pudjiastuti menempati peringkat pertama dengan tingkat kepuasan sebesar 64,3 persen. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berada di peringkat kedua dengan 42,5 persen, disusul Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli sebesar 40,1 persen. Pada posisi keempat, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dianggap memiliki kinerja cukup memuaskan dengan memperoleh poin 39,6 persen. Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mendapat 36,9 persen.
Ikhsan memaparkan, Menteri Susi dinilai paling banyak disebut masyarakat karena paling populer dengan penampilan fisiknya yang sangat khas. Selain itu, kata dia, Susi rajin berkomunikasi dan terbuka dengan media massa. Kebijakan Menteri Susi juga dinilai berpihak kepada kepentingan nasional, misalnya kebijakan penenggelaman kapal-kapal asing pencuri ikan.
Menteri Anies, kata Ikhsan, sebelum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sudah lama dikenal memiliki kepedulian terhadap masalah pendidikan di Indonesia. Anies rajin melakukan kunjungan langsung ke daerah-daerah untuk memantau penyelenggaraan pendidikan di berbagai tempat. Selain itu, ia merupakan pejabat negara yang dikenal memiliki komitmen moral yang tinggi, khususnya dalam hal pemberantasan korupsi.
Rizal Ramli, ujar Ikhsan, meski belum genap tiga bulan menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, sudah gencar mengkritik para pejabat yang dinilai tidak bekerja rasional. Kritik tersebut dipersepsikan masyarakat sebagai komitmen dan keberpihakan terhadap kepentingan rakyat dan ekonomi nasional.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa dianggap memiliki kinerja baik karena termasuk pejabat negara yang cepat tanggap dalam menyikapi masalah-masalah nasional, terutama berkaitan dengan bidang kerjanya. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang mempunyai kemampuan komunikasi publik yang mampu memanfaatkan media untuk mengkomunikasikan program-program di kementeriannya.
Adapun Menteri Yuddy dinilai publik paling rajin blusukan ke berbagai instansi pemerintah. “Sejak dilantik 27 Oktober 2014, hampir 500 kali Yuddy melakukan blusukan untuk sosialisasi gerakan revolusi mental dan program-program berbasis Nawacita,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menduduki peringkat kinerja paling buruk alias paling tidak memuaskan. Urutan terendah kedua adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. “Menteri-menteri yang menangani masalah-masalah tersebut cenderung memperoleh persepsi negatif dari publik sebagaimana ditemukan dalam survei LSJ kali ini,” kata Ikhsan.
Berdasarkan hasil survei, nilai ketidakpuasan terhadap kinerja Menteri Imam Nahrawi mencapai 52,7 persen, sedangkan Menteri BUMN Rini Soemarno 50,9 persen. Menteri dengan peringkat terburuk selanjutnya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, yang mendapat 49,4 persen. Menyusul Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dengan persentase 42,3 persen dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dengan 41,5 persen.
Belum ada komentar