Pisang sale kini tidak lagi dominan diproduksi di Aceh Utara. Makanan khas Aceh yang satu ini juga diproduksi warga Gampong Deah Rawa, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Proses pembuatan makanan khas tradisional berbahan dasar pisang ini butuh ketelatenan. Mulanya, satu per satu pisang dikupas kulitnya, lalu diletakkan dalam ember. Selepas itu, pisang dibawa ke tungku masak dalam ruangan khusus.
Ada sebanyak 16 tungku masak di ruang itu. Alasnya terbuat dari bambu yang dipotong-potong kecil. Melalui rongga-rongga bambu itulah hawa panas masuk untuk mengeringkan pisang. Dibutuhkan waktu dua hari untuk pengasapan hingga menjadi pisang sale yang siap dipasrakan.
Di lokasi itu, ada beberapa varian pisang sale yang diproduksi. Di antaranya, pisang sale goreng dan pisang sale basah. “Konsumen yang membeli produksi kami kebanyakan adalah wisatawan lokal dan asing yang berkunjung ke Aceh,” sebut Husni, pemilik rumah produksi pisang sale tersebut.[]
Teks & Foto: Riska Munawarah
Belum ada komentar