PM, Meulaboh – Masyarakat di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai tertarik mengembangkan budidaya tanaman rotan jernang. Lantaran, secara ekonomi nilai jual batang maupun buah ini kian menjanjikan.
Salah satu pembudidaya rotan jernang di Desa Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan, Irwandi misalnya, mengungkap ketertarikannya mengembangkan tanaman jernang karena tanaman itu sulit sekali ditemukan di kawasan hutan.
“Saya sudah coba cari buah jernang di hutan, tapi memang sudah sangat sulit ditemukan, karena itu saya budidayakan, karena dari segi harga buah jernang masih lumayan baik,” ujarnya, Kamis (26/7).
Irwandi menjelaskan, salah satu tempat budidaya bibit tanaman jernang yang diperjualkan kepada petani ada di Desa Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat. Di sini, pembudidaya bibit jernang mampu meraup omset yang menggiurkan, yakni mencapai ratusan juta rupiah.
Sudah hampir enam tahun Irwandi menekuni pembibitan jernang. Sebelumnya, ia hanya seorang pencari jernang yang saban hari mengungkai buah itu di tengah hutan, memetik lalu menjualnya. Belakangan ia sadar, alangkah baiknya jika tanaman tersebut ia budidayakan sendiri.
Usai mendapatkan bibit dasar tanaman jernang di hutan, Irwandi memberanikan diri menekuni pembibitannya tanpa keterampilan khusus. Pemuda ini hanya mengandalkan ilmu pertanian tradisional yang dimilikinya selama ini.
“Dengan cara divakum persentase kehidupan tanaman lebih tinggi, sebelumnya saya pernah mencoba metode lain, namun banyak yang mati, saya tidak tahu penyebabnya yang pasti tanaman ini sangat sensitif untuk dibudidayakan,” imbuhnya.
Kini, jika mendatangi wilayah desa Gampa, akan tampak ribuan batang bibit tanaman jernang terhampar. Batang-batang itu dibaluti plastik dan divakum agar tetap hidup. Seperti yang dikatakan Irwandi, jernang merupakan tumbuhan yang sangat sensitif, tidak dapat hidup di sembarang tempat. Dibantu rekannya, Irwandi telah menguji berbagai macam cara agar tanaman tersebut dapat hidup dengan baik.
Usaha Irwandi mengembangkan budidaya tanaman jernang, berbuah manis. Saat ini orderan pembeli semakin meningkat, bahkan permintaan jernang juga datang dari luar Aceh.
“Sekali beli, kebanyakan dari mereka memesan sampai ratusan batang. Mereka bahkan ada yang datang dari provinsi Jambi,” kata dia. Soal harga, Irwandi mematok angka yang cukup murah, yakni Rp 25 ribu per batang untuk tanaman yang sudah berumur satu tahun.
Saat ini, harga jual buah rotan jernang di Aceh Barat berkisar Rp350.000 – Rp400.000 per kg, tergantung kualitas buahnya. Sementara untuk harga rotan jernang yang sudah diolah menjadi tepung dijual dengan harga pasaran Rp5.000.000 hingga Rp5.800.000 per kg. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar