Menanti Sandiaga Uno Membentuk Parpol Baru

Menanti Sandiaga Uno Membentuk Parpol Baru
Edi Aryansyah, Mantan Wakil Ketua DPRK Banda Aceh.

Banda Aceh – Belum lama ini Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab disapa Sandiaga Uno menyatakan meski berada di luar pemerintahan, dirinya tetap komit untuk menunaikan janji-janji kampanye yang diutarakannya pada Pilpres 2019 lalu.

Hal itu membuat Edi Aryansyah yang merupakan warga Aceh Besar ini terkagum. Dia menilai, sosok seperti Sandiaga Uno sulit untuk ditemukan. Menurutnya dia pantas untuk mendirikan parpol sendiri, guna memperjuangkan berbagai persoalan di masyarakat saat ini.

“Sandiaga Uno memiliki kepribadian yang sederhana. Saya merasa kagum dan mengidolakannya dan berharap Sandiaga Uno bisa mendirikan partai politik (parpol) sendiri ke depan untuk memperjuangkan berbagai persoalan di masyarakat, khususnya dalam hal mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Indonesia, khususnya Aceh,” kata Edi di Banda Aceh, Sabtu (7/9/2019).

Edi menilai sosok Sandiaga bukan terlahir dari keturunan politisi, namun dirinya memiliki kemampuan politik yang luar biasa, dimana dapat memikat simpati masyarakat. Hal itu menurutnya terlihat saat Sandi turun mengkampanyekan dirinya sebagai Cawapres pada Pilpres 2019 lalu.

“Jadi menurut hemat saya, kemampuan politiknya murni dari dirinya sendiri bukan warisan. Dan itu terlahir karena keinginan kuatnya untuk memakmurkan rakyat Indonesia semata,” jelasnya.

Edi juga menilai, banyak hal positif jika nantinya Sandiaga dapat menjadi tokoh besar di Indonesia. “Kapan beliau di anggap tokoh? jika perannya jelas. Kapan peran itu jelas? Jika di setiap keputusan penting negeri ini beliau mempunyai peran. Kapan peran itu ada? Jika beliau mempunyai partai politik,” ujarnya.

Edi juga menilai, Indonesia ke depan membutuhkan sosok yang ikhlas dan smart dalam mengatasi berbagai persoalan di masyarakat. Menurutnya, sosok tersebut ada pada Sandiaga.

“Saya yakin, apa yang dilakukan Sandiaga adalah suatu ketulusan. Dan, jika itu dilakukan lewat partai politik, tentu hal itu akan lebih mudah jika dibandingkan secara personal,” ungkapnya.

Di Indonesia, Edi menambahkan, berbagai kebijakan dan undang-undang itu lahir lewat perpanjangan kader-kader parpol di pemerintahan. Untuk itu, dirinya yakin apa yang dicita-citakan Sandiaga akan bisa terwujud jika ia memiliki kendaraan sendiri, lewat kader-kader yang memiliki visi-misi sama dengan dirinya.

“Cita-cita dan harapan Sandiaga akan sulit direalisasikan sendiri jika tanpa ada orang yang sepaham dengan dia,” ungkap Edi. Jika nantinya pendirian parpol tersebut terwujud, Edi yakin tokoh-tokoh besar dan intelektual di Indonesia akan bergabung bersamanya.

Namun, Edi menambahkan, kader-kader yang direkrut harus yang memliki integritas dan visi-misi yang sama yaitu menyelesaikan persoalan di masyarakat, dengan tidak memiliki kepentingan pribadi atau lainnya.

“Usulan ini murni dari hati saya, tidak ada kepentingan apapun. Saya hanya ingin apa yang dicita-citakan Sandiaga untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat dapat terwujud melalui partai politik baru milik Sandiaga,” tegasnya.

Namun Edi menyatakan tidak akan bergabung jika nantinya Sandiaga memilih atau memimpin partai politik. Menurutnya, Sandiaga harus mendirikan partai politik baru yang betul-betul ‘bersih’ dan menjadi tumpuan harapan baru bagi masyarakat Indonesia ke depan.

“Saya ingin ada ‘warna’ lain dari yang sudah ada, saya melihat ‘warna’ lain di Sandiaga Uno. Mantan Wakil Ketua DPRK Banda Aceh ini juga mengajak masyarakat Aceh serta Indonesia secara menyeluruh untuk bergabung dengannya guna bermusyawarah dan mencari mekanisme bagaimana nantinya ide tersebut bisa tersampaikan ke Sandiaga Uno.

“Jika ada masyarakat yang sepaham dan sepakat dengan saya, mungkin harapan ini bisa kita musyawarahkan lagi bersama-sama, bagaimana nantinya ide ini bisa sampai. Saya juga mengajak masyarakat lainnya di Indonesia untuk dapat bersama-sama mendukung dan mengusulkan rencana ini kepada Sandiaga,” kata Edi.

Dalam waktu dekat, Edi menambahkan, dirinya akan menggelar kegiatan diskusi atau “duek pakat” di Banda Aceh jika ada nantinya ada warga Aceh lainnnya yang memiliki harapan dan ide yang sama dengan diriya agar Sandiaga mendirikan partai politik baru.

“Jika nanti hal ini terwujud, maka ini pertama kalinya partai terlahir dari keinginan atau kemauan masyarakat, bukan dari keinginan tokoh politik itu sendiri yang ingin mendirikan partai,” tambahnya.

Bagi masyarakat yang ingin bergabung dan bermusyawarah mengenai ide tersebut, Edi mengatakan dapat menghubungi langsung ke kontak pribadinya di nomor 0811688079.

“Dalam mewujudkan semua ini semoga tidak berlawanan dengan aturan tata negara dan hukum yang berlaku di negara kita ini. Dan apabila dalam mewujudkan niat tulus ini ada berbenturan dengan hukum dan aturan-aturan yang telah ditetapkan, hal itu bukan faktor kesengajaan tetapi karena kekurangan pengetahuan akan hal tersebut.

Untuk itu, perlu adanya dukungan dari kawan-kawan dan saudara-saudara agar semua ini bisa terwujud ke depannya,” pungkas Edi.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

FOTO | Aksi Mengecam Remisi Pembunuh Jurnalis
Foto: Aksi sejumlah jurnalis di Banda Aceh yang mengecam pemberian remisi terhadap pelaku pembunuhan wartawan Radar Bali, Jumat (25/1/2019) di Mesjid Raya Banda Aceh. (Pikiran Merdeka/Riska Munawarah)

FOTO | Aksi Mengecam Remisi Pembunuh Jurnalis