Menanti Gebrakan Penantang Aiyub di Pilkada Pijay

Menanti Gebrakan Penantang Aiyub di Pilkada Pijay
Menanti Gebrakan Penantang Aiyub di Pilkada Pijay

Penantang Ayub Abbas bermunculan menyongsong Pilkada Pidie Jaya 2018. Masyarakat setempat menanti gebrakan mereka.  

Meskipun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pidie Jaya berlangsung pada 2018, namun geliat politik di daerah hasil pemekaran Kabupaten Pidie ini sudah menghangat. Beberapa pesohor di wilayah itu mulai menunjukkan minat dan eksistensinya untuk maju dalam bursa calon kepala daerah.

Mereka yang sudah ambil ancang-ancang datang dari berbagai latar belakang, mulai politisi, pengusaha, birokrat hingga mantan GAM. Bahkan, belakangan ini beberapa figur secara terang-terangan memplokamirkan diri siap maju dan bertarung memperebutkan kursi nomor 1 dan 2 di Kaubupaten Pidie Jaya.

Tak ayal, sejumlah nama bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan berlaga di Pilkada Pijay 2018 mulai santer terdengar di kalangan masyarakat. Nama-nama mereka mulai ramai diperbincangkan di dunia maya dan kerap menjadi pemberitaan media, baik cetak maupun elektronik di Provinsi Aceh.

Informasi dihimpun Pikiran Merdeka, dari sejumlah nama yang muncul, masih ada nama Aiyub Abbas. Kandidat petahana ini disebut-sebut kembali berduet dengan Said Mulyadi sebagai wakilnya. Pasangan incumbent ini pun digadang-gadang sebagai calon kuat pada Pilkada 2018.

Selain itu, muncul nama pesaingnya yang tidak kalah kesohor. Ada Ir Yusri Yusuf atau akrap disapa Yusri Melon. Pengusaha ini secara terang-terangan telah menyatakan diri siap maju pada Pilkada Pijay. Pada Selasa (11/7) lalu, Yusri Melon mengambil formulir Bakal Calon Bupati Kabupaten Pidie Jaya periode 2018–2023 ke DPD PAN Pidie Jaya.

Selanjutnya, Islamundin ST yang telah menyatakan ikut berlaga pada Pilkada Pijay. Untuk kendaraan politik, mantan Wakil Walikota Sabang ini telah mendaftarkan diri ke Partai Demokrat pada Selasa 2 Agustus 2017. Disebut-sebut, Islamuddin juga akan didukung Partai Nanggoe Aceh (PNA), partai lokal besutan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Selanjutnya, muncul nama Ketua Partai Demokrat Pidie Jaya Tgk Muhibbudin yang juga telah menyatakan maju pada Pilkada Pidie Jaya. Ia juga sudah mendaftar ke sejumlah partai, seperti Partai Nasional Aceh (PNA), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Pembangunan Persatuan (PPP).

Dari kalangan pengusaha, juga muncul nama Sibral Malasyi yang siap bertarung dalam pesta demokrasi di Pidie Jaya. Sejauh ini, Sibral telah mendaftar ke Partai Demokrat dan PAN.

Selain nama-nama yang memang sudah populer tersebut, juga terdapat sejumlah tokoh Pidie Jaya lainnya yang memercikkan hasrat untuk meramaikan bursa Calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya untuk periode 2018-2013.

Berkaca pada Pilkada 2013 lalu, di awal-awal pesta demokrasi lima tahunan di Pidie Jaya ada beberapa pasangan calon mendaftar. Setelah menjalani berbagai tahapan Pilkada, akhirnya KIP setempat menetapkan hanya tiga pasangan yang lolos bertarung hingga hari pencoblosan.

Tiga pasangan tersebut yakni pasangan Saiful Bahri-Iqbal Idris yang maju melalui jalur perseorangan, pasangan Ayub Abbas-Said Mulyadi yang diusung oleh Partai Aceh (PA), dan Abdurrahman Puteh-M Yusuf Ibrahim yang diusung PAN.

Hasilnya, masyarakat Pidie Jaya mempercayakan pasangan Ayub Abbas-Said Mulyadi untuk memimpin daerah tersebut selama periode 2013-2018.

Akankah pasangan Ayub Abbas-Said Mulyadi kembali mendulang kemenangan seperti lima tahun lalu? Jawabannya tentu saja ada pada masyarakat setempat yang akan memberikan hak suaranya pada 27 Juni 2018.

ANGGARAN PILKADA

Sementara itu, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya Musman menyebutkan, tahapan Pilkada Pidie Jaya telah ditetapkan sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan KIP Pidie Jaya Nomor 17/Kpts/KIP-PJ/Tahun 2017 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya.

Dalam keputusan tersebut, kata dia, pembentukan penyelenggara pemilihan seperti PPK dan PPS akan dilaksanakan mulai 12 Oktober sampai 11 November 2017.

Keputusan tersebut juga menetapkan hari pemungutan suara yang dijadwalkan dihelat pada 27 Juni 2018. “Tanggal tersebut merupakan jadwal serentak secara nasional. Jadwal serupa juga tercantum dalam PKPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pilkada Serentak di seluruh Indonesia,” papar Musman.

Dari segi anggaran, kata Musman, KIP Pidie Jaya juga telah mengajukan ke pemerintah daerah setempat melalui APBK sebesar Rp30 miliar. Namun, jumlah tersebut masih tarik-ulur karena masih dalam tahap pembahasan dengan pemerintah daerah.

“Pertama kita ajukan Rp30 miliar, namun ada pengurangan sehingga angkanya menjadi Rp28 miliar. Jumlah pastinya masih dalam pembahasan,” katanya.

Belum disahkannya anggaran juga menjadi kendala bagi KIP Pijay dalam melaksanakan tahapan-tahapan Pilkada. “Sebenarnya sekarang ini kita sudah bisa melakukan tahapan seperti sosialisasi, namun karena belum ada anggaran sehingga terkendala pada pelaksanaannya,” ungkapnya.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Menteri PKP Maruarar Sirait saat menghadiri Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan FLPP dan Tapera Tahun 2024 antara BP Tapera dengan Bank Penyalur di Jakarta, Senin (23/12/2024)/Foto : Humas Kementerian PKP/Ristyan Mega Putra
Menteri PKP Maruarar Sirait saat menghadiri Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan FLPP dan Tapera Tahun 2024 antara BP Tapera dengan Bank Penyalur di Jakarta, Senin (23/12/2024)/Foto : Humas Kementerian PKP/Ristyan Mega Putra

Menteri PKP Dorong Peningkatan Target KPR FLPP dan Realisasi Program 3 Juta Rumah