Masyarakat Keude Padang Minta Pemerintah Segera Tanggulangi Erosi Sungai

Masyarakat Keude Padang Minta Pemerintah Segera Tanggulangi Erosi Sungai
Masyarakat Keude Padang Minta Pemerintah Segera Tanggulangi Erosi Sungai

PM, TAPAKTUAN – Masyarakat Gampong Keude Padang, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, meminta Pemkab setempat dan Pemerintah Aceh segera menanggulangi bencana erosi (pengikisan tebing sungai) Krueng Kluet yang kondisinya semakin parah.

Karena dampak dari bencana tersebut, selain telah merusak puluhan hektar lahan perkebunan warga dan lapangan bola kaki, juga telah menghantam lahan pemukiman warga setempat.

“Beberapa waktu lalu satu unit rumah warga yang bagian dapurnya telah ambruk ke dasar sungai terpaksa harus dibongkar oleh warga untuk menghindari jatuh korban jiwa dan makin bertambahnya kerugian,” kata Sekretaris Gampong Keude Padang, T Raja Inal saat dihubungi wartawan dari Tapaktuan, Jumat (20/10).

Kata Raja Inal, pasca banjir besar awal tahun 2017 lalu dan bencana susulan beberapa bulan lalu, arus sungai Krueng Kluet yang deras kini langsung menerjang bantaran sungai di wilayah Gampong Keude Padang. Akibatnya, puluhan hektar lahan perkebunan warga setempat telah ambruk ke dasar sungai.

“Saat ini ancaman erosi sungai sangat meresahkan warga, karena jarak antara muara sungai dengan pemukiman warga lainnya tinggal sekitar 20 meter lagi,” ujarnya.

Dia mengaku, beberapa pejabat dari dinas terkait telah turun meninjau lokasi. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada langkah penanggulangan yang konkrit direalisasikan di lapangan.

“Kami juga sudah mengajukan sejumlah proposal bantuan baik kepada Pemkab dan DPRK Aceh Selatan maupun kepada Pemerintah Aceh untuk membangun tanggul pengaman sungai. Sejauh ini baru dari pihak anggota dewan yang telah meresponnya melalui dana aspirasi dan berencana akan dibangun tanggul tanggap darurat, tapi kapan akan direalisasikan kami belum tahu,” ucapnya.

Pihaknya, sambung T Raja Inal, sangat mengharapkan kepada Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh segera mengambil kebijakan dengan cara membangun tanggul menggunakan batu gajah di sepanjang bantaran sungai.

“Masyarakat sangat mengharapkan ada tindakan nyata dari pemerintah menanggulangi bencana ini. Sebab jika sewaktu-waktu kembali terjadi banjir besar, keberadaan sejumlah rumah warga yang jaraknya dengan sungai tinggal 20 meter lagi, terancam akan ambruk ke dasar sungai,” harapnya.

Camat Kluet Utara, H Zainal yang dimintai tanggapannya terkait persoalan ini mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan kepada dinas terkait untuk menanggulangi bencana erosi sungai di Gampong Keude Padang tersebut.

“Langkah penanganan yang kami minta itu adalah supaya segera dibangun tanggul disepanjang bantaran sungai menggunakan batu gajah,” ungkap H Zainal.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Bangkai Boat Karam Belum Diangkat, Aktivitas Nelayan Lhok Pawoh Terganggu
KADIS Perikanan dan Kelautan Provinsi Aceh, disaksikan para nelayan Lhok Pawoh, sedang memberikan arahan kepada Bupati Aceh Selatan dan Kadis DKP Aceh Selatan agar segera mencari solusi mengangkat boat KM Bintang Timur. |  HENDRIK MEUKEK

Bangkai Boat Karam Belum Diangkat, Aktivitas Nelayan Lhok Pawoh Terganggu