Masyarakat Diminta Cerdas Memilih Pemimpin

Pemilukada Aceh
Masyarakat Diminta Cerdas Memilih Pemimpin

Banda Aceh—Tokoh masyarakat sipil, Imam Syuja mengharapkan masyarakat Aceh berpikir cerdas dan memilih pemimpin sesuai hati nuraninya.

“9 April nanti menentukan lima tahun Aceh ke depan. Kita punya harkat martabat, Aceh punya marwah budaya, jadi hati nuranilah yang menentukan, jangan ada pemikiran pemikiran yang melenceng dari hati nurani,” kata Imam Syuja dalam diskusi masyarakat sipil yang diselenggarakan di Seuramoe Informasi Aceh, Sabtu (7/4).

Pertemuan tersebut merupakan gerakan moral dari masyarakat sipil yang memiliki beban moral lahir dan batin untuk menghimbau masyarakat dalam pesta demokrasi untuk memilih sesuai hati nurani.

Imam berharap dengan pilihan masyarakat dapat melahirkan pemimpin yang amanah dan membangun semua lini, hingga Aceh menuju Aceh baru yang penuh dengan perubahan kemajuan.

“Jadi tidak lagi Aceh yang statis, kaku, beku, tapi kita ingin Aceh dengan wajah Aceh,” kata mantan anggota DPR RI 2004-2009.

Terkait maraknya intimidasi dan teror, Imam menyarankan masyarakat Aceh harus bersatu dan berani malawan segala bentuk intimidasi dan teror untuk mempertahankan pilihan hati nuraninya.

Sementara Juanda Jamal, Koordinator Masyarakat Sipil untuk perdamaian menyatakan elemen masyarakat sipil mengharapkan pertemuan ini bisa menyejukkan masyarakat dan suasana menjelang hari pencoblosan.

“Siapa pun pemimpin yang terpilih itu bisa membuka diri, membangun rekonlisasi politik dengan semua kontestan dan mengajak semua komponen para ahli untuk membangun Aceh lima tahun ke depan,” kata Juanda.

Dari pertemuan tersebut pihaknya mendorong pihak penyelenggara, KIP dan Panwas untuk melakukan pengawasan agar bisa ditindak lanjuti kepolisian.

“Kita mendukung polisi karena ini momentum untuk membangun pondasi hukum yang kuat di Aceh pasca MoU Helnsinki,” kata Jamal.

Jamal menambahkan elemen masyarakat sipil juga mengajak masyarakat untuk betul-betul memilih pemimpin yang dapat melaksanakan janji janjinya dan jujur.

“Kita mengharamkan memilih pemimpin yang tidak jujur,” kata Jamal.(wnd)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Tolak UU MD3, Mahasiswa Sebut Dewan “Babu”
Mahasiswa yang mengatasnamakan diri gerakan mahasiswa peduli rakyat (Gempur) melakukan aksi demo di gedung DPR Aceh.pikiranmerdeka.co/ALI)

Tolak UU MD3, Mahasiswa Sebut Dewan “Babu”