Masyarakat Aceh Padangpanjang Peringati Sembilan Tahun Tsunami

Masyarakat Aceh Padangpanjang Peringati Sembilan Tahun Tsunami
Foto Istimewa
Foto Istimewa
Foto Istimewa

PADANGPANJANG – Memperingati 9 tahun tsunami 2004, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Aceh (IPMA) Padangpanjang menggelar doa bersama dan Pagelaran Seni Budaya Aceh bertajuk “Saweu Gampong” (Pulang Kampung), Kamis (26/12) malam, di Gedung M. Syafe’i Kota Padangpanjang, Sumatera Barat. Sekitar 300-an warga Aceh dari berbagai kota di Sumatera Barat ikut meramaikan acara itu.

Tampak juga di tengah acara Penasihat IPMA, Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., yang sedang menyelesaikan studi doktornya di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, didampingi pembina IPMA Muhammad Subhan yang juga Pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia.

Walikota Padangpanjang Hendri Arnis diwakili Asisten Ahli Bidang Kebudayaan dan Pariwisata menyampaikan kagumnya atas penampilan kesenian-kesenian Aceh yang dibawakan mahasiswa asal Aceh malam itu.

“Pemerintah Kota Padangpanjang sangat mendukung kegiatan ini. Ini tentu menjadi bagian silaturahim antara masyarakat Padangpanjang dengan masyarakat asal Aceh,” kata Walikota.

Walikota juga menyatakan siap membantu program-program IPMA Padangpanjang dalam memajukan kesenian. IPMA juga dapat berpartisipasi dalam kegiaatan-kegiatan kebudayaan di Padangpanjang, salah satunya Festival Serambi Mekah yang menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Padangpanjang.

Foto Istimewa
Foto Istimewa

Penasihat IPMA Padangpanjang Sulaiman Juned pada kesempatan itu mengatakan, peringatan tsunami dan doa bersama tersebut juga dalam rangka ucapan terima kasih masyarakat Aceh kepada dunia (tanks to the world) atas bantuan yang diberikan kepada Aceh pascatsunami 2004 silam yang telah merenggut ratusan ribu nyawa.

“Termasuk bantuan dari masyarakat dan pemerintah Kota Padangpanjang yang dikirim ke Aceh, baik tenaga relawan, logistik dan berbagai bantuan lainnya,” ujar Sulaiman Juned yang juga membacakan puisinya tentang Aceh.

Ketua IPMA Padangpanjang Ansar Salihin mengatakan, IPMA merupakan perkumpulan mahasiswa dan pelajar Aceh di Padangpanjang yang berdiri pada tahun 1997. IPMA bertujuan menampung aspirasi dan silaturahim mahasiswa dan pelajar Aceh yang ada di Padangpanjang.

“Semoga program dan kegiatan IPMA untuk masa yang akan datang dapat berjalan dengan baik. Program-programnya diharapkan dapat bermanfaat untuk anggota dan masyarakat Padangpanjang,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan 9 Tahun Tsunami, Purwanto menambahkan, kesenian Aceh yang ditampilkan malam itu, di antaranya Tari Ranup Lampuan, Rapa’i Geleng, Tari Likok Pulo, Rapa’i, Didong, Tari Saman, disusul Pertunjukan Tari Guel. Selain itu ada Musikalisasi Puisi Kopi dan ditutup dengan pertunjukan pamungkas kolaborasi Orkes Keroncong Lapaloma, Rapa’i, Didong dan Baca Puisi.

“Yang tak kalah menarik, penonton disuguhkan penampilan Poh Cakra atau Hikayat yang dipaparkan Teuku Afifuddin yang sekaligus sebagai pembawa acara dan tukang buat kopi Aceh,” tambahnya. [REL]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

WhatsApp Image 2024 10 29 at 17.04.27
Plh. Asisten I Sekda Aceh, Drs. Syakir. M.Si, mewakili dan membaca sambutan Gubernur Aceh pada acara crisis management exercise 20th commeration of the 2004 Aceh tsunami di TDMRC USK , Selasa (29/10/24). Foto: Biro Adpim

Gelar Crisis Management Exercise, Pemerintah Aceh Apresiasi Konsulat Amerika

Rante
Meuseuraya membersihkan makam bersejarah di Gampong Neusok, Darul Imarah, Aceh Besar, Ahad, (6/09/2015). Foto: Mizuar Mahdi.

Rante