Banda Aceh – Dua mahasiswa Aceh lolos beasiswa bergengsi dari perusahaan konsultan dunia, Mc. Kinsey untuk tahun 2019. Ialah Riki Muhamanda Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Unsyiah dan Munazaruddin Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry yang menjadi mahasiswa terpilih setelah melalui seleksi ketat yang diadakan perusahaan tersebut.
Beasiswa Young Leaders for Indonesia (YLI) yang memiliki arti Pemimpin Muda untuk Indonesia ini diperuntukkan hanya untuk 63 mahasiswa Indonesia terpilih yang sedang berkuliah baik di Indonesia, maupun luar negeri.
Adapun persyaratan mengikuti beasiswa ini adalah mahasiswa tahun ke 3 atau 4, memiliki IPK minimal 3.30, memiliki pengalaman kepemimpinan seperti menjadi pemimpin organisasi, memiliki prestasi baik tingkat nasional maupun internasional, dan memiliki proyek sosial yang berdampak bagi masyarakat.
Selain itu, kemampuan bahasa Inggris dan pengalaman bekerja tentunya juga dipertimbangkan dalam proses seleksi.
Sebanyak lebih dari 1000 peserta mengikuti seleksi. Tahap seleksi mulai dari pemeriksaan berkas berkas sampai wawancara virtual. Akhirnya terpilih 63 mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Jakarta sebanyak untuk menghadiri Forum Nasional Young Leaders for Indonesia.
Disana mereka akan mengikuti pelatihan kepemimpinan, manajemen proyek sosial, dan banyak lagi. Selain itu menghadirkan pula para speaker ternama seperti Bapak Adamas Belva Syah Devara (Co-Founder dan CEO Ruang Guru), Bapak Haryanto Budiman (Managing Director and Senior Country Officer Indonesia of JP Morgan), dan Ibu Pauline Boedianto (Founder Shepherd of Nations).
Forum Nasional pertama YLI dimulai pada 29-30 Juni 2019, dilanjutkan Forum kedua pada 24-25 Agustus 2019, dan Forum ketiga pada 23-24 November 2019. Pada setiap rentang waktu forum peserta diwajibkan mengadakan program sosial yang bermanfaat untuk masyarakat.
Beasiswa ini menanggung segala biaya seperti penerbangan Pulang Pergi Banda Aceh – Jakarta, akomodasi hotel bintang 5, makan, transportasi dan lainnya. Tujuan program ini ialah merangkul para bibit pemimpin muda Indonesia yang unggul agar dapat menciptakan perubahan besar terhadap Indonesia.
Riki Muhamanda, selaku salah satu penerima beasiswa mengaku sangat senang dan terharu atas pencapaian ini. Sebelumnya ia telah melamar 3 kali beasiswa tersebut sebanyak, namun baru kali ini diterima.
Riki adalah pendiri komunitas mengajar Bahasa Inggris dan komputer gratis setiap minggu kepada anak-anak desa, yayasan sosial, dan anak pemulung yang bernama Komunitas U.S Goes to Children.
Menurut mahasiswa asal Labuhan Haji, Aceh Selatan ini, kegagalannya dua kali berturut turut pada 2017 dan 2018 lalu membuatnya benar-benar harus mengevaluasi diri. Menurutnya, “Mungkin di 2017 dan 2018 lalu gagal karena belum banyak prestasi dan pengalaman. Terus juga, kan diminta pemuda yang sudah memberikan banyak dampak baik bagi Indonesia.”
Dua tahun lalu ia cuma mengadakan kegiatan mengajar Bahasa Inggris dan komputer gratis mingguan hanya di wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh. Tapi tahun ini dengan dibantu oleh semua teman-teman komunitas ia berhasil melebarkan sayap hingga ke padang sejak Oktober 2018 lalu.
Mahasiswa yang juga Menteri PSDM BEM Unsyiah 2018 ini juga punya beberapa prestasi gemilang, seperti menjadi Delegasi Indonesia pada Simulasi Konferensi Diplomasi Tingkat Dunia (HKMUN) 2019 di Hong Kong, Speaker Panel Discussion program IYSCEE 2016 di Singapura, Juara 1 Nasional pada ICN 2017 di Jakarta, Moderator Diskusi Kebangsaan pada ICN 2018 di Jakarta, Delegasi Indonesia pada Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast di Thailand, Delegasi Aceh pada Camp Epic 4 di Surabaya, Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera pada FGMMI di Semarang, dan beberapa lainnya. Sekarang, ia sedang menempuh beasiswa studi Summer Course selama 1 bulan di Eropa, tepatnya di Negara Lithuania.
Sementara itu, Munazaruddin, mahasiswa Aceh yang juga terpilih pada YLI 2019, juga memiliki banyak prestasi seperti Riki dan mahasiswa terpilih lainnya. Ia merupakan mahasiswa asal Kabupaten Aceh Besar yang sekarang menempuh studi Pendidikan Bahasa Inggris di UIN Ar-Raniry.
Beberapa pengalaman dan prestasinya ialah pernah menjadi Delegasi Indonesia pada program CIMB Young ASEAN Leaders 2018 di Malaysia, Ketua Bidang Education and Promotion pada Fasilitator Tangguh Bencana (Fastana), dan beberapa lainnya.
“Saya aktif di Fastana dibawah binaan TDMRC Unsyiah sebagai Head of Education and Promotion Division, Edukasi Kebencanaan, dan sebagai Indonesian Delegate pada CIMB Young ASEAN Leaders 2018 di Malaysia”, ungkap Munazaruddin.(Rel)
Belum ada komentar