Mahalnya Biaya Parkir di PKA, Anggota DPRK: Masuk PAD Atau Tidak?

Mahalnya Biaya Parkir di PKA, Anggota DPRK: Masuk PAD Atau Tidak?
Cuplikan komentar warganet di media sosial terkait biaya parkir di PKA.

PM, Banda Aceh – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRK Banda Aceh menyoroti tingginya biaya parkir yang dikenakan bagi pengunjung Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 di komplek Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.

Anggota Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Zulfikar dalam pandangan akhir fraksinya terhadap Rancangan Qanun Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK Banda Aceh Tahun Anggaran 2017, Rabu (8/8) mengaku kerap ditanyai warga terkait mahalnya biaya parkir tersebut. Pasalnya, masyarakat dikutip parkir mulai dari 5-10 ribu per kendaraan. Angka itu terbilang sangat besar, bahkan sangat jauh dari aturan qanun perparkiran kota Banda Aceh.

“Kami mendapatkan banyak pertanyaan dan masukan dari masyarakat yang mengunjungi PKA terkait dengan biaya parkir yang katanya dikutip mulai dari angka Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu perkendaraan. Tentu ini angka yang cukup besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain itu kata Zulfikar, petugas parkir juga tidak memiliki identitas baik badge maupun rompi petugas parkir, sehingga pihaknya mempertanyakan apakah uang parkir tersebut masuk ke PAD Banda Aceh atau tidak.

“Kami dengar uang parkir ini nggak masuk ke PAD Banda Aceh. Lalu kemana uang itu larinya?, siapa yang mengawasi pengutipan parkir tersebut?, seharusnya itu berada di bawah Dinas Perhubungan kota Banda Aceh,” lanjut Zulfikar.

Ia mendesak panitia PKA segera menindaklanjuti keluhan masyarakat ini, mengingat pelaksanaan PKA masih sangat lama, sehingga masih ada waktu bagi panitia untuk segera menertibkannya. Selain biaya parkir, Zulfikar juga meminta agar kendaraan di parkir secara rapi dan berada dibawah pengawasan petugas parkir sehingga tidak berdampak pada kemacetan, khususnya pada saat jam-jam sibuk.

Pada kesempatan itu, Zulfikar juga meminta kepada Pemko Banda Aceh untuk menjadikan momentum PKA untuk menampilkan citra baik kota Banda Aceh kepada masyarakat di luar kota Banda Aceh.

“Kami meminta kepada Pemko Banda Aceh serta instansi terkait agar bekerja keras untuk menjaga kebersihan kota Banda Aceh, karena dengan banyaknya even ini tentu jumlah sampah juga akan meningkat, oleh karenanya kita berharap agar dipastikan semua sampah-sampah terangkut ke TPA,” pungkas Zulfikar. []

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait