Luapan Sungai di Abdya Banjiri Pemukiman Warga

Luapan Sungai di Abdya Banjiri Pemukiman Warga
Banjir akibat luapan sungai di Abdya menggenangi pemukiman warga, Jumat malam (11/12/15) |Pikiran Merdeka/Syafrizal

PM, BLANGPIDIE – Hujan yang mengguyur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan sekitarnya, Jumat (11/12/15) malam, sejak pukul 17.00 WIB, telah membuat ratusan rumah penduduk kebanjiran dan digenangi air.

Adi warga Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan, mengatakan, hampir seluruh rumah warga di desanya tergenang banjir yang diakibatkan luapan sungai (Krueng) Tangan-Tangan. Rata-rata kedalaman air mencapai satu meter atau setinggi dada orang dewasa.

Di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Tangan-Tangan, air mulai menggenangi pemukiman penduduk di Desa Mesjid, Padang Kawa, Geulumpang, Keude Siblah, Drien Jalo dan di beberapa desa-desa lainnya.

“Sejauh ini, belum ada tanda-tanda, kalau air bakal surut, justru air terus bertambah dan menggenangi rumah warga di desa kami ini,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diutarakan, M Yakop, di mana luapan krueng Tangan-Tangan cukup deras. “Desa Kami memang sudah menjadi langganan banjir, terkadang dalam satu tahun bisa puluhan kali terjadi banjir. Akan hal itu belum ada solusi dari pemerintah agar daerah kami ini aman dari banjir,” katanya.

“Kita berharap pemerintah bisa membuat tanggul pengaman banjir di pinggir sungai, agar luapan air dari sungai tidak terus membanjiri rumah warga,” sambung Yakop.

Bukan hanya di Kecamatan Tangan-Tangan saja, wilayah Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng juga mengalami hal yang sama. Luapan DAS Krueng Manggeng terus menggenangi rumah warga yang berada di bibir sungai.

Faisal warga Desa Kedai, Kecamatan Manggeng, mengaku kalau air mulai menggenangi pemukiman warga bahkan jalan raya, sehingga kendaraan terpaksa harus berhati-hati ketika melintasi jalan yang tergenang air.

“Hujan sangat deras, sehingga debit air terus bertambah dan makin menggenangi rumah warga termasuk jalan raya,” terangnya.

Camat Manggeng Jasman SPd, secara singkat mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan peninjauan ke setiap desa yang terkena genangan banjir.

“Kita belum mendapatkan data kongkrit, berapa rumah yang terendam, karena hampir semua rumah yang berada di pinggiran Krueng Manggeng tergenang air,” katanya.

Di samping itu, lanjut Jasman, instansi terkait sudah mengetahui titik lokasi terjadinya banjir. Namun upaya pencegahan juga belum maksimal dilakukan, sehingga sendimen di dasar sungai mulai menebal dan membuat air meluap ke daratan jika hujan deras.

“Seharusnya perlu dilakukan normalisasi di sepanjang sungai yang mengalami pedangkalan, agar aliran air bisa lancar dan tidak ada lagi ketebalan sendimen di dasar sungai, kita sudah sering melaporkannya, namun belum juga ditanggapi,” singkat Jasman.

Terkait dengan hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Anwar Daud, belum bisa dihubungi, karena nomor yang dituju sedang tidak aktif. [PM004]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait