PM, Suka Makmue – Limbah yang diduga berasal dari salah satu perusahaan sawit kini mengalir di daerah aliran sungai Nagan Raya, Rabu (18/7).
Hal itu diduga terjadi saat hujan lebat melanda daerah tersebut sejak dinihari. Sehingga air yang biasa dimanfaatkan oleh warga gampong Ujung Lamie dan sejumlah gampong yang melewati Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Lamie, jadi tercemar.
“Limbah sawit telah mencemari sungai kami, sungai yang begitu jernih, hari ini berubah warna, hari ini dan esok tak ada lagi sungai Krueng Lamie yang memiliki ikan yang banyak, dan menjadi sumber air bagi kami,” ujar Syarif, pemuda setempat.
Ia berharap, otoritas setempat mau turun memperhatikan nasib masyarakat yang tinggal di antara tiga perusahaan pabrik pengolahan kelapa sawit yang tengah beroperasi hingga saat ini.
“Saya sebagai putra asli disini menuntut kepada pemilik perusahaan, pemerintah dan DPRK Nagan Raya agar turun tangan atas kejadian ini,” pinta Syarif. Ia bahkan turut membagikan pernyataan itu di akun media sosial Facebook-nya.
Menurut Syarif, warga sudah merasakan sumber air yang mulai tercemar dan udara sekitar yang mulai berbau. Apalagi, jika kemarau tiba sungai tersebut tidak dapat dimanfaatkan lagi, karena airnya terasa panas dan gatal.
“Bahkan ada sebagian warga yang mata pencahariannya mencari ikan disitu, sudah dipastikan akibat limbah panas itu ikan bakal punah,” tutup Syarif. []
Reporter: Arif Nagan
Belum ada komentar