Lailissa’dah Rilis Single Ketiga Berjudul Tsunami

Lailissa’dah Rilis Single Ketiga Berjudul Tsunami
Lailissa’dah Rilis Single Ketiga Berjudul Tsunami
PM, BANDA ACEH – Lailissa’dah atau akrab disapa Icha yang bernaung di bawa D2X Management kembali merilis singel terbaru yang bertajuk Tsunami. Tembang ini berkisah tentang gempa dan tsunami yang bakal tayang perdana di akun YouTube resmi milik D2X Management sejak 25 Desember 2018 mendatang.
“Melantunkan lagu tsunami ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Icha. Apalagi Icha baru dalam dunia tarik suara,” ujar Icha dalam keterangan tertulisnya kepada Pikiran Merdeka, Senin (24/5).
Icha sebelumnya juga sukses merilis dua lagu lewat album Istikharah Cinta. Mahasiswi Magister Ilmu Kebencanaan Unsyiah Banda Aceh tersebut mengatakan lagu tsunami yang bakal dirilis ini mampu menjadi inspirasi baginya. Lagipula isi lagu yang dibawakan berkaitan dengan jurusan pendidikannya saat ini.
“Ya, lagu ini tidak jauh beda dengan lagu sebelumnya, yaitu Ayon Aneuk dan Istikharah Cinta. Dimana lagu tersebut benar-benar menjadi ispirasi dan renungan buat kita bersama,” kata dara kelahiran Langsa pada 9 Juni 1993 lalu ini.
Manager D2X Managemen, Dedex Suryadi mengaku penggarapan lagu tsunami milik Lailisa’adah, baik audio maupun video, sudah rampung 100 persen.
“Lagu ini diciptakan oleh Razali Usman, seorang musisi di Kabupaten Bireuen dan diarresemen oleh 41 studio Bireuen, sedangkan visualnya digarap oleh Nizar 41,” katanya.
Dedex mengatakan lagu tsunami ini sengaja di-launching pada 25 Desember, sesuai dengan tragedi gempa dan tsunami yang pernah melanda Aceh pada 2004 lalu.
“Lagu ini sebagai bentuk edukasi kepada kita semua, terutama di Aceh yang mengalami musibah saat itu. Lagu ini bukanlah untuk membuka memory luka lama, melainkan untuk memberi semangat baru dan sebagai renungan bagi kita semua,” jelasnya.
Pembuatan lagu ini melibatkan banyak orang, baik pelaku seni maupun budayawan dan inteletual. Selain itu, kata Dedex, lagu Tsunami yang dibawakan Lailisa’adah juga sengaja dikemas dalam dua bahasa, yaitu bahasa Aceh dan bahasa Inggris.
“Lirik dalam bahasa Inggris diterjemahkan oleh Dian Guci, sedangkan dalam bahasa Indonesa oleh Iskandar Norman, keduanya sangat kuat dalam sastra. Semoga lagu tsunami ini dapat diterima oleh semua kalangan, begitu juga dengan negara luar. Mereka bisa menikmati lewat bahasa Inggris,” pungkas Dedex.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Tak Mampu Nafkahi, Fathanah Ikhlaskan Istri Buka Jilbab
Ada yang berbeda dengan penampilan istri Ahmad Fathanah, Sefti Sanustika kali ini. Saat datang ke KPK untuk menjenguk suaminya, Sefty terlihat tak lagi mengenakan jilbab, Kamis (20/3/2014). [Pool/Lamhot Aritonang/detikFoto]

Tak Mampu Nafkahi, Fathanah Ikhlaskan Istri Buka Jilbab