Labuhanhaji – Sinabang Hanya Dilayari Satu Kapal Feri

PM, TAPAKTUAN—Penyeberangan dari Labuhanhaji ke Sinabang, Simeulue, dan Aceh Singkil kini hanya dilayari satu Kapal Motor Penyeberangan (KMP), yakni KMP Teluk Sinabang. Sementara KMP Labuhanhaji yang selama ini menempuh rute yang sama sedang melakukan naik doc tahunan di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, sejak 5 Februari 2016.

“Benar, akibat KMP Labuhanhaji sedang naik doc tahunan untuk perawatan mesin dan body di Pelabuhan Belawan, rute penyeberangan dari Labuhanhaji ke Sinabang dan Aceh Singkil maupun sebaliknya kini hanya dilayani oleh KMP Teluk Sinabang,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji, Yulmahendra kepada wartawan di Tapaktuan, Kamis (11/2).

Untuk mewujudkan proses pelayaran dari Labuhanhaji-Sinabang-Aceh Singkil tetap normal seperti biasa, jelas dia, maka KMP Teluk Sinabang harus beroperasi siang malam melayani pengangkutan penumpang rute tersebut. “Meskipun jadwal keberangkatan mengalami perubahan, namun kami pastikan bahwa pengangkutan penumpang dan kendaraan dari Labuhanhaji-Sinabang maupun sebaliknya tetap normal seperti biasa yakni sebanyak empat trip dalam seminggu,” tegasnya.

Yulmahendra menjelaskan, biasanya rute Labuhanhaji-Sinabang dilayani pada malam hari, namun kini jadwal keberangkatannya berubah menjadi pukul 10.00 WIB. Begitu juga sebaliknya, rute Sinabang-Labuhanhaji jadwal keberangkatannya berubah menjadi pukul 22.00 WIB.

Disamping itu, lanjutnya, KMP Teluk Sinabang juga melayani rute pelayaran dari Sinabang-Singkil yang dilayani satu kali dalam seminggu yakni Selasa malam, jadwal keberangkatannya pukul 22.00 WIB. Sementara dari Singkil-Sinabang dilayani pada Rabu sore, dengan jadwal keberangkatan pukul 17.00 WIB.

KMP Teluk Sinabang dan KMP Labuhanhaji melayani rute penyeberangan dari Labuhanhaji-Sinabang maupun sebaliknya selama sekitar 7 jam pelayaran. Setiap kapal tersebut mampu mengangkut sekitar 400 penumpang, 24 unit kendaraan (12 unit kendaraan roda enam dan 12 unit kendaraan roda empat) serta ratusan unit sepeda motor.

“Namun rata-rata muatan yang biasanya diangkut oleh kedua kapal feri tersebut sekitar 200 orang penumpang, belasan kendaraan roda enam dan roda empat serta 60 unit sepeda motor. Karena minimnya penumpang baik dari Labuhanhaji ke Sinabang maupun sebaliknya maka muatan kapal feri jarang penuh kecuali waktu hari raya idul fitri,” tandas Yulmahendra.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Ucapan dan Tindakan Paslon Jadi Tolak Ukur bagi Masyarakat
Plt Bupati Aceh Selatan, Kamarsyah, S.Sos,MM didampingi tujuh pasangan calon melepaskan burung merpati putih ke udara sebagai lambang perdamaian dan persatuan pada acara deklarasi kampanye damai Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan.(pikiranmerdeka.co/Hendri Meukek)

Ucapan dan Tindakan Paslon Jadi Tolak Ukur bagi Masyarakat

Reruntuhan Tanah di Jalan Sawang Belum Dipindahkan
BADAN jalan yang menghubungkan antar gampong di Gunung gampong Trieng Meduro Tunong, tertimbun reruntuhan tanah, Minggu pekan lalu pasca wilayah itu diguyur hujan lebat. Sampai sepekan berlalu tumpukan tanah itu belum dipindahkan, sehingga mengganggu arus lalulintas masyarakat setempat. Hendrik Meukek.

Reruntuhan Tanah di Jalan Sawang Belum Dipindahkan