KPA Janjikan Mesin Jahit untuk Korban Konflik

Mesin jahit yang akan dibagikan untuk penyandang cacat korban konflik di Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireuen. (Doc YPAP)
Mesin jahit yang akan dibagikan untuk penyandang cacat korban konflik di Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireuen. (Doc YPAP)

PM, Lhokseumawe – Yayasan Permata Atjeh Peduli bersama Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat berjanji segera mengimplementasi program pemberdayaan ekonomi kepada penyandang cacat akibat korban konflik Kota Lhoseumawe, Aceh Utara, dan Bireuen.

Direktur YPAP Chaidir mengatakan pihaknya akan membantu modal usaha berupa mesih jahit dan kain serta peralatan jahit lainnya kepada masing-masing penyandang cacat yang berjumlah 15 orang.

“Selain sedikit modal untuk memulai usaha, kami juga memberi pelatihan kepada penerima bantuan ini,” tulis Chaidir dalam siaran pers yang dikirim ke pikiranmerdeka.com, Kamis (9/10).

Chaidir mengharapkan korban konflik bisa ikut berpartisipasi dan mengikuti pelatihan ini secara serius untuk belajar mengasah bakat menjahit dan bordir yang akan diadakan pada 15 Januari 2014 di masing-masing di kantor YPAP Lhokseumawe  dan Kantor YPAP Bireuen di Meunasah Dayah.

Sementara Tgk Hasanuddin bin Sabon, Bendahara Umum KPA Pusat bepesan semoga program ini bermanfaat untuk korban konflik dalam pemberdayaan ekomoni.
“Keterbatasan fisik bukanlah hambatan dalam berkarya, berkembang dan maju. Kemauan, kegigihan merupakan modal utama dalam menuju kesejahteraan,” katanya. [REL]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait