PM, IDI—Perwakilan Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Peureulak, Muntasir alias Age, meminta maaf kepada para wartawan di Aceh Timur. Permintaan maaf itu terkait perlakuan kasar oknum Satgas PA terhadap para wartawan yang meliput maulid akbar di Gedung Idi Sport Center, Idi Rayek, Senin, 29 Februari 2016.
“Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang telah terjadi tadi. Kami sebenarnya tidak menginginkan hal itu terjadi,” kata Age.
Sebenarnya, kata dia, pihaknya hanya berusaha mengamankan Wali Nagroe Malik Mahmud. “Kamoe meujaga wali lage meujaga droe, maka kamoe lakukan pengamanan (kami menjaga Wali Nanggroe seperti menjaga diri sendiri, maka kami melakukan pengamanan),” kata Age yang mendatangi Warkop Seurune Kupi, tempat para wartawan berkumpul.
Terkait kata-kata anggota KPA yang dinilai melecehkan profesi kewartawanan, Age juga meminta maaf kepada seluruh wartawan. “Nyan bahasa yang kana, kamoe lake meuah yang that rayeuk (itu bahasa yang sudah dilontarkan, kami minta maaf yang sebesarnya ),” ucap Age kepada wartawan.
Hamzah alias DN, oknum KPA yang melontarkan kata-kata pelecehan terhadap wartawan, turut meminta maaf kepada seluruh wartawan. “Ateuh kesadaran pribadi lon tuan seulaku mantan GAM, lon lake meuah ateuh kejadian bunoe (atas nama pribadi saya, mantan GAM, saya minta maaf terhadap kejadian tadi),” pinta Hamzah.
Hasil mediasi tersebut disambut baik oleh sejumlah wartawan di Sereunei Kupi, Kota Idi. “Kamoe ka meupeumeuah mandum, tapi kamoe harap u keu bek na le kata-kata atau tindakan yang melecehkan kamoe. Kamoe meukeurja ateuh genareh profesional, menyoe sama-sama saleng taargai nyan kamoe rasa lebeh that got (kami sudah memaafkan, tapi kami harapkan ke depan jangan ada lagi kata-kata dan tindakan melecehkan kami. Kami bekerja secara profesional, kalau saling menghargai kami rasa lebih baik),” kata Hasballah, salah seorang wartawan.[PM002]
Belum ada komentar