PM, Banda Aceh — Komunitas Tikar Pandan Banda Aceh diundang dalam Sanriku International Arts Festival 2015 yang berlangsung sejak awal Agustus lalu hingga 18 Oktober 2015 mendatang di Ofunato-city, sebuah kota pantai di utara Jepang. Festival seni dan budaya tahunan tersebut digelar untuk mempertemukan pekerja kebudayaan dan bertukar pikiran dalam usaha mempertahankan serta mengembangkan beragam kesenian rakyat di kawasan Asia-Pasifik, terutama wilayah-wilayah rentan gempa dan tsunami.
Deputi Direktur Komunitas Tikar Pandan M Yulfan dalam siaran pers kepada wartawan, Selasa (22/9/2015) menjelaskan, pada festival di Jepang tahun ini, Komunitas Tikar Pandan hadir berkolaborasi dengan Komunitas Al-Hayah yang merupakan sebuah kelompok kesenian dari kampung Nusa, Lhoknga, Aceh Besar.
Menurutnya, festival seni-budaya tersebut sengaja digelar di beberapa wilayah yang terkena musibah tsunami 2011 di Jepang sebagai ruang untuk saling berbagi ingatan dan kesadaran kolektif menghadapi bencana alam di masa mendatang.
Mencari kemungkinan-kemungkinan kreatif pencegahan dini melalui aktifitas kesenian. Selain pertunjukan seni tradisi Jepang, Aceh, Kamboja dan peserta lain, festival yang mengambil nama tua dari satu kawasan paling utara Jepang yang hancur oleh gempa 9.0 scala-richter dan tsunami pada 9 Juli 869 ini juga beragenda diskusi, workshop seni, kuliner kampung, temu komunitas adat dan kemah seni.
“Kegiatan pun tersebar di beberapa sekolah, rumah tradisional, taman budaya, taman laut dan museum tsunami Ofunato-city,” sebut Yulfan.
Komunitas Tikar Pandan di ajang tersebut, sebut Yulfan, memaparkan hal-hal yang telah dikerjakan selama 10 tahun terakhir yang berkaitan dengan kebencanaan serta pemulihan sosial melalui aktifitas seni-budaya. Proses-proses kreatif untuk rekonstruksi pasca tsunami di Aceh hingga mencetus banyak komunitas pemuda dan perempuan.
Sedangkan Komunitas Al-Hayah, sebagai bagian dari gerakan di atas, akan mengisi sejumlah diskusi dan workshop serta latihan bersama seniman untuk pentas seni kolaborasi internasional.
Komunitas Tikar Pandan merupakan organisasi kebudayaan yang dicetus oleh beberapa mahasiswa di Banda Aceh Aceh pada 2003 sebagai alternatif untuk menjawab soal-soal kebudayaan yang ada. Memiliki liga kebudayaan yang terdiri dari kedai buku, sekolah menulis, TV Eng Ong dan pustaka.
[PM007]
Belum ada komentar