PM, Lhokseumawe—Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe plus sekretarisnya berkomitmen menyelenggarakan Pileg 2014 dengan mengedepankan azas tranparansi.
“Transparansi menjadi modal bagi kami selaku penyelenggara pemilu dan ini yang kami jalankan selama ini,” tulis komisioner KIP Lhokseumawe dalam rilis yang dibagikan kepada sejumlah jurnalis pada acara coffee morning di aula Wisma Kuta Karang Lama, Lhokseumawe, Rabu (26/3/2014).
Lima komisioner KIP itu mengaku hanya sebagai panitia yang mempersiapkan supaya pesta demokrasi berlangsung demokratis, jujur, adil, dan bermartabat. Mereka diikat oleh aturan terkait pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Para komisioner KIP juga berharap caleg dan partai politik serta calon DPD menempatkan saksi mereka disetiap TPS pada hari pemungutan suara. “Kami membuka ruang bagi saksi, pengawas pemilu kecamatan, pemantau, dan masyarakat untuk melihat proses pemilihan dari awal sampai akhir,” sebut Ketua KIP Lhokseumawe, Syahril M Daud.
Dia menjelaskan, KIP, PPK, PPS, dan KPPS tidak punya kekuatan untuk menambah atau mengurangi suara kontestan pemilu. “Kami hanya sebagai panitia yang mempersiapkan supaya acara berlangsung demokratis, jujur, adil, dan bermartabat,” tegasnya.
Mendekati waktu pemungutan suara, KIP Lhokseumawe sudah menyelesaikan tahapan-tahapan sesuai dengan target. Tiga tahapan yang paling krusial yakni pencoblosan, penghitungan dan penetapan akan mereka hadapi ke depan dan menjadi acuan keberhasilan ke lima komisioner itu dalam menyelenggarakan pemilu di Lhokseumawe.(ZAL)
Belum ada komentar