Koalisi NGO HAM Minta Polisi Terlibat Aktif Usut Kasus Teror Pilkada

sedeng 12112024 72img 20241028 wa0289
Direktur NGO HAM Aceh, Khairil Arista. Foto: Istimewa

PM, Banda Aceh – Berbagai kasus teror dan intimidasi menjelang Pilkada 2024 menjadi perhatian serius Koalisi NGO HAM Aceh.

Keamanan Pilkada Aceh 2024 yang dilaksanakan menjelang 20 tahun perdamaian, menjadi momen penting bagi Polda Aceh untuk membuktikan bahwa Aceh memang benar-benar sudah aman dan damai, lepas dari bayang-bayang konflik.

Termasuk kasus terakhir, yaitu intimidasi berupa ancaman pembunuhan terhadap Sekretaris Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang, Safuan.

Perlu diketahui, Koalisi NGO HAM termasuk salah satu lembaga pengawas independen yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pilkada Aceh dan telah terdaftar di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.

Direktur NGO HAM Aceh, Khairil Arista mengatakan, penyelenggara Pilkada harus lebih tegas dalam melakukan pengawasan dan juga harus tegas dalam menindak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh tim sukses maupun oleh peserta Pilkada.

“Kita juga meminta kepada penegak hukum untuk mengusut kasus teror dan intimidasi yang terjadi dalam proses pilkada ini,” kata Khairil.

Khairil lalu menyebutkan beberapa kasus teror yang terjadi, yang hingga saat inn belum diungkap ke publik.

Di antaranya kasus penembakan kantor pemenangan di Pidie Jaya dan ancaman bunuh yang dialami Sekretaris Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang, Safuan.

Pihaknya memaklumi memang butuh waktu dalam penanganan kasus, apalagi jika tidak ada saksi-saksi atau bukti-bukti kuat yang mendukung penyelidikan tersebut.

Tetapi untuk kasus pengancaman Sekretaris RKB Aceh Tamiang, menurut Khairil, bukti-bukti yang ada sudah cukup kuat. Korban mengenali pelaku pengancaman dan juga disaksikan oleh banyak warga setempat yang berada di lokasi kejadian.

“Jadi sebenarnya tidak ada alasan pengungkapan kasus itu dibiarkan berlarut-larut,”

“Jangan sampai terkesan di publik Aceh adanya pembiaran dalam kasus teror dan intimidasi yang terjadi selama pilkada ini,” ujarnya.

Menurut Khairil, keamanan Pilkada Aceh 2024 yang dilaksanakan menjelang 20 tahun perdamaian, menjadi momen penting bagi Polda Aceh untuk membuktikan bahwa Aceh memang benar-benar sudah aman dan damai, lepas dari bayang-bayang konflik.

“Karena itu, Koalisi NGO HAM meminta kepada pihak kepolisian atau penegak hukum terpadu agar lebih terlibat aktif dalam melakukan pengawasan terhadap proses pesta demokrasi di Aceh,” pungkas Khairil.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Bustami serahkan bantuan
Pj. Gubernur Aceh, Bustami, SE, M.Si, didampingi Pj. Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si, dan Kadinsos Aceh, Dr. Muslem, S.Ag, M.Pd, foto bersama usai menyerahkan Bantuan untuk Korban Bencana Angin Kencang Kepada Warga Gampong Blang Reuma dan Gampong Saramaba, di Gampong Meunasah Blang Ruema, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, Jum'at, (26/7/2024). Foto: Humas Aceh

Pj Gubernur Bustami Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Angin Kencang di Aceh Utara

Atraktan koptan
Atraktan bermerek Koptan yang tak berguna bagi petani kopi di Bener Meriah. FOTO: Pikiran Merdeka

MaTA: Polda Belum Tangani Kasus Atraktan

IMG 20241124 WA0000 750x750
Curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir menyebabkan ratusan rumah terendam banjir, lahan pertanian rusak, serta longsor yang memutus sejumlah jalur transportasi. Foto: Kodim Pidie

18 Kecamatan di Pidie dan Pidie Jaya Terdampak Banjir dan Longsor