Kisruh di Masjid Abu Beureueh, Abu Doto Dievakuasi dengan Barracuda

Kisruh di Masjid Abu Beureueh, Abu Doto Dievakuasi dengan Barracuda
Masyarakat yang mendatangi Masjid Baitul A'la Lilmujahidin Beureunuen, Selasa (27/3).(pikiranmerdeka./facebook..com)

PM, Sigli – Rapat membahas pelantikan pengurus yayasan di Masjid Baitul A’la Lilmujahidin Beureunuen (masjid Abu Beureueh), Kabupaten Pidie, Selasa (27/3) berakhir dengan kisruh.

Rapat tersebut dihadiri oleh panitia pembangunan masjid dan pengurus yayasan pendidikan yang berada di komplek masjid tersebut. Rapat yang berlangsung sekira pukul 15.00 Wib itu,  juga dihadiri oleh mantan gubernur Aceh Dr Zaini Abdullah selaku pihak yayasan.

Akibat kekisruhan tersebut, Abu Doto sapaan Zaini Abdullah, terpaksa dievakuasi oleh aparat Kepolisian dari jajaran Polres Pidie dengan menggunakan barracuda.

Panitia pembagunan Masjid Baitul A’la Lilmujahidin Beureunuen, Kebupaten Pidie, Tgk Hasan Uma, mengatakan kekisruhan tersebut terjadi akibat adanya kesalah pahaman antara panitia pembangunan Masjid dengan Yayasan Lembaga Pendidikan yang berada di komplek tempat ibadah tersebut.

“Ada sedikit kericuhan disaat pihak Yayasan Lembaga Pendidikan hendak melantik panitia yayasan tersebut,” ujar Tgk Hasan, kepada PIKIRANMERDEKA.CO, Selasa (27/3) malam.

Selain membahas masalah pelantikan pengurus, kata dia, dalam pertemuan yang berlangsung di kantor yayasan pendidikan itu, pihak yayasan juga mengutarakan maksud untuk memasukkan tempat ibadah tersebut ke dalam yayasan.

Namun, sambungnya, pihak panitia pembangunan yang hadir dalam rapat menolak rencana tersebut. Karena, jelas Tgk Hasan, Masjid yang dalam proses pembangunan itu terdapat wakaf-wakaf dari masyarakat dan secara hukum tidak dapat dipindah tangankan.

Akibat penolakan tersebut, kata dia, salah seorang pihak yayasan mengatakan jika masjid tersebut sejak dulu sudah masuk dalam yayasan.

“Orang yang pada saat pertemuan antara panitia Masjid dengan yayasan yang berada di samping Abu Doto, langsung menjawab, dari dulu Masjid itu sudah termasuk di dalam yayasan, sambil melempar botol aqua gelas ke arah kami,” katanya.

Sehingga, kata dia, ada suara dari luar yang meyerukan bahwa Teungku dipukul. ‘Ada yang teriak Teungku dipukul,” ujar seraya menirukan ucapan yang keluar dari luar kantor pertemuan tersebut.

Tidak berselang lama setelah kejadian itu, sambungnya, banyak masyarakat mulai berdatangan ke Masjid Baitul A’la Lilmujahidin Beureunun tersebut. Sehingga membuat pihak Kepolisian, meminta kepadanya untuk menenangkan warga, seraya mengeluarkan Dr Zaini Abdullah dari lokasi.

Hingga berita ini diturunkan, PIKIRANMERDEKA.CO, belum berhasil mendapat keterangan dari pihak yayasan pendidikan tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Mutiara Barat Ipda Irwansyah saat di konfirmasi PIKIRANMERDEKA.CO, enggan memberi keterangan terkait kekisruhan tersebut.

“Oh kalau itu ke kapolres saja ya,” imbau Kapolsek kepada PIKIRANMERDEKA.CO.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait