Kini Pasien Bibir Sumbing di Aceh Bisa Manfaatkan Rumah Singgah

Kini Pasien Bibir Sumbing di Aceh Bisa Manfaatkan Rumah Singgah
Dyah Erti menyerahkan bantuan berupa sembako untuk keperluan konsumsi para pasien dan keluarga yang tinggal di rumah singgah.

Banda Aceh- Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, meluncurkan Rumah Singgah untuk masyarakat Aceh yang melakukan pengobatan atau operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Malahayati, Banda Aceh.

Seiring diluncurkannya layanan tersebut, kini masyarakat yang datang setiap pekan dari berbagai daerah ke Banda Aceh untuk melakukan operasi sumbing tidak perlu lagi repot mencari tempat tinggal dan konsumsi. Letak rumah singgah itu hanya sekitar 1 kilometer dari rumah sakit Malahayati.

“Hari ini dengan bantuan seluruh SKPA kita telah menginisiasi rumah singgah, mudah-mudahan dapat mensupport Smile Train dan lebih luas lagi dalam membantu masyarakat,” ujar Dyah saat meresmikan rumah singgah di Gampong Emperom, Jaya Baru, Banda Aceh, Minggu, (25/8).

Smile Train adalah badan amal internasional untuk anak-anak, yang memberikan operasi perbaikan sumbing 100 persen gratis serta perawatan sumbing komprehensif kepada anak-anak di lebih dari 85 negara.

Selain meresmikan rumah singgah, Dyah Erti juga menyerahkan bantuan berupa sembako untuk keperluan konsumsi para pasien dan keluarga yang tinggal di rumah singgah selama berobat.

Bantuan tersebut diterima langsung oleh Koordinator Smile Train Wilayah Aceh, Rahmad Maulizar yang juga menjadi pengelola rumah singgah tersebut.

Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, berharap bantuan dari pemerintah Aceh itu dapat meringankan beban keluarga dan pasien bibir sumbing dalam memenuhi kebutuhannya selama berobat di Banda Aceh.

“Nantinya, disamping terus memenuhi kebutuhan pasien, seperti alat dapur, kita juga akan terus merehab rumah ini,” ujar Alhudri.

Bantuan yang digalang dari seluruh Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) itu berjumlah Rp 85 juta rupiah. Bantuan tersebut akan digunakan untuk perawatan dan kebutuhan rumah singgah, termasuk untuk biaya sewa tempat.

Sementara itu, Rahmad Maulizar selaku koordinator berterimakasih dan bersyukur karena Pemerintah Aceh telah menyedikan rumah singgah. Menurutnya, layanan tersebut sangat mendukung pihaknya dalam membantu proses pengobatan dan operasi bagi penderita bibir sumbing di seluruh Aceh.

“Fasilitas di dalam lengkap, tempat tidur, tv, makanan pokok sehari-hari, termasuk alat masak di dapur,” ujar Rahmad. Selama ini, kata dia, masyarakat sering terkatung-katung di Banda Aceh ketika beroperasi maupun berobat.

“Hari ini ada 9 pasien yang melakukan operasi sumbing, semuanya adalah anak-anak,” ujar Rahmad. Semenjak tahun 2008 sampai saat ini lembaga Smile Train telah membantu sekitar 4000 masyarakat Aceh melakukan operasi bibir sumbing gratis di Rumah Sakit Malahayati.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

0993a682 4766 43ae b49b 9ff0522267f21
Dari kiri: Ikramullah dan Razi Ukhrawi saat menerima penghargaan juara pertama PTQ RRI Banda Aceh dan Lhokseumawe. [Dok. Media Center Aceh Besar]

Selamat, Dua Qari Aceh Besar Lolos PTQ RRI Nasional