Kicau Mania Bupati Aceh Selatan Cup 2016 Berhadiah Rp73 Juta  

Lomba Kicau Burung
Lomba Kicau Burung

PM, TAPAKTUAN—Kejaksaan Negeri (Kejari) Tapaktuan bekerjasama dengan Pemkab Aceh Selatan menggelar acara perlombaan burung berkicau (kicau mania cup) memperebutkan Piala Bupati Aceh Selatan 2016.

Perlombaan yang dibuka oleh Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH di Taman Pala Indah, Tapaktuan, Minggu (21/2) itu, diikuti sebanyak 554 peserta yang berasal dari pencinta burung di Sumatera Utara dan Aceh.

Ketua pelaksana yang juga Kasie Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Tapaktuan, Hendra PA SH, mengatakan kegiatan yang memperlombakan 19 kelas tersebut, memperebutkan total hadiah Rp73 juta lebih. Untuk juara 1,2 dan 3 selain diberikan uang pembinaan dan trofi, juga berhak menerima hadiah doorprize berupa satu unit Honda Beat, TV LED 24 inc, sepeda gunung serta sejumlah hadiah menarik lainnya.

“Kelas-kelas yang diperlombakan tersebut di antaranya murai batu ekor putih, murai batu ekor hitam, kacer, cucak ijo, kenari, kapas tembak, campuran kecil, campuran besar, cucak ijo kepala kuning kecil, love bird, cucak ijo polos dan kenari campuran,” sebut Hendra PA.

Menurutnya, untuk mewujudkan ajang perlombaan secara sportif dan profesional, pihaknya secara khusus mengundang tim dewan juri dari Bogor, Jawa Barat.

Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan perlombaan burung berkicau itu untuk menciptakan kecintaan masyarakat terhadap burung yang kelestariannya wajib dijaga.

Pemkab Aceh Selatan, kata Bupati, sangat mengharapkan kepada masyarakat setempat agar meningkatkan kecintaannya terhadap burung khususnya jenis burung endemik yang banyak terdapat di daerah itu seperti murai batu. Sebab, tingkat populasi burung di Aceh Selatan tergolong masih banyak yang terdiri dari burung-burung yang berkualitas bagus, hanya saja akibat ulah oknum-oknum tertentu yang menangkap burung secara bebas, sehingga keberadaannya sudah semakin terancam.

“Jika ingin populasi burung tetap banyak, maka menjadi tugas semua pihak termasuk masyarakat untuk menjaga kelestarian alam (hutan). Di samping itu, masyarakat dan pihak-pihak lainnya juga diharapkan agar menjaga kelestarian populasi burung di kawasan hutan Aceh Selatan dengan cara tidak melakukan upaya penangkapan secara bebas,” pinta Bupati.

Bupati Aceh Selatan juga mengharapkan dengan digelarnya perlombaan burung berkicau tersebut dapat menjadi ajang promosi potensi daerah ke dunia luar, sehingga potensi yang ada di dalam deaerah seperti objek wisata bisa lebih dikenal oleh wisatawan lokal dan manca negara.

“Saya juga mengharapkan kepada para peserta, agar acara perlombaan burung berkicau ini bisa menjadi ajang silaturrahmi dan persaudaraan antar sesama paserta serta dengan pihak-pihak lainnya yang ada di Aceh Selatan,” tandas Bupati. [PM002]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait