Ketua PWI Aceh: Pejabat Jangan Alergi dengan Wartawan

Ketua PWI Aceh: Pejabat Jangan Alergi dengan Wartawan
Ketua PWI Aceh: Pejabat Jangan Alergi dengan Wartawan

PM, CALANG – Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, SE, M.Si mengimbau pejabat daerah untuk tidak alergi bertemu dan memberikan keterangan kepada wartawan.

Penegasan itu disampaikan Tarmilin, saat pembukaan acara Pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh Balai PWI Aceh Jaya, di Hotel Pantai Barat Calang, Aceh Jaya, Kamis (18/1).

Kata dia, dengan berkembangnya teknologi masa kini dan juga meningkatnya jumlah wartawan, sering membuat sebagian pejabat daerah menjadi resah dan terganggu.

“Kehadiran wartawan jangan sampai membuat Bupati atau pejabat lainnya menjadi resah. Apalagi takut dan alergi,” kata Tarmilin.

“Wartawan juga punya rambu-rambu yang tidak boleh dilangkahi dan ada batasnya serta punya kode etik jurnalistik dalam menulis,” tambahnya.

Kata dia, pemerintah daerah harus menjadi mitra dengan wartawan dalam rangka meningkatkan pembangunan daerah. Pun demikian, kata dia, pemerintah juga tidak boleh anti kritik.

“Yakinlah wartawan mengkritik pemerintah itu hanya semata-mata untuk membangun, bukan untuk menyudutkan. Selama kritikan itu untuk kebaikan dan perbaikan di masa mendatang kenapa tidak,” ujarnya.

Selain itu, Tarmilin juga mengingatkan para wartawan di daerah agar tidak menciptakan musuh. “Sangatlah bodoh jika wartawan mencipkan musuh di wilayah kerjanya,” ungkap Tarmilin.

Sementara itu, Bupati Aceh Jaya Drs. H. T. Irfan TB, dalam sambutannya mengakui jika selama ini ada salah satu oknum wartawan di Aceh Jaya yang membuat pihaknya resah.

Pasalnya, oknum tersebut sudah sangat sering menulis berita tanpa mengkonfirmasi ke pihaknya atau pihak terkait. Sehingga masyarakat selalu mengkonsumsi berita mentah.

“Dalam sambutan ketua PWI Aceh Jaya ada menyebutkan beberapa media yang terdaftar di PWI, namun ada media online tidak disebutkan terdaftar di PWI akan tetapi selalu mencari-cari celah dan mencari-cari masalah dengan pemerintah Aceh Jaya. Ini juga tidak ada konfirmasi,” ujarnya.

Harusnya, kata Irfan TB, oknum wartawan tersebut melakukan konfirmasi terkait setiap pemberitaan, sehingga masyarakat mengetahui apa penyebab dan tanggapan atau klarifikasi dari pihak terkait.

“Kami ingin menyampaikan untuk dapat pembinaan yang serius lagi, ini perlu pemantapan atau UKW, yang penting dimantapkan dulu wartawan di Aceh Jaya,” pungkasnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait