PM, Meulaboh – Sepanjang 2 KM jalan Meulaboh – Tutut yang melintasi empat desa di Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, tak bisa dilewati.
Warga yang sudah semakin kesal dengan kondisi jalan kian berdebu, sepakat untuk memblokir total jalan sehingga tidak dapat digunakan.
Penutupan jalan dilakukan oleh warga sejak Sabtu (2/6) dini hari tadi, hal itu disebabkan warga kesal akan debu yang terus bertebangan akibat jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki.
Ke empat desa yang sepakat memblokir jalan yakni Desa Alue Oen, Pasi jeumpa Putin, dan Meunasah Rambot. Ruas jalan sudah terbekalai dan terkesan dibiarkan selama enam bulan lebih.
Di lokasi, terlihat warga beramai-ramai menjaga agar tidak ada orang yang datang untuk membuka palang yang telah diletakkan warga.
Salah seorang warga, Nazar (40) saat ditemui di lokasi mengatakan penutupan akses jalan tersebut merupakan kesepakatan warga usai musyawarah.
“Kita memblokir karena tidak tahan dengan debu yang berterbangan ketika kendaraan melintasi desa,” ujarnya.
Dampak yang paling dirasakan oleh warga saat ini bukan hanya debu yang masuk dan mengendap ke dalam rumah. Warga yang bermatapencaharian berjualan di desa tersebut, juga terpaksa menutup kedainya.
“Sudah tiga bulan kita rasakan hal seperti dan tidak ada perubahan sama sekali, kali ini kita memblokir jalan total dan tak bisa dilalui sampai pihak yang berwenang benar-benar melakukan perbaikan jalan,” ujarnya.
Sebelumnya, warga setempat juga telah melakukan hal serupa, namun jalan kembali dibuka usai pihak kontraktor yang hendak memperbaiki jalan mendatangi warga dan meminta untuk dicopot dan dibersihkan sebab hendak kembali diselesaikan pembangunan badan jalan yang rusak.
Jalan tersebut rampung dibangun pada tahun 2017 lalu, namun selama masa pemeliharaan aspal yang dilapisi di badan jalan tersebut terkelupas.
Pembangunan jalan yang menggunakan dana dari Provinsi itu juga telah dilaporkan ke pihak Kepolisian untuk segera diusut.
Nazar menambahkan, usai pihaknya memenuhi keinginan rekanan untuk membuka penutupan jalan, namun hal itu hanya memberikan harapan saja. Sehingga warga pun terpaksa memblokir kembali jalan dengan menutup total hingga tidak bisa dilalui.
“Mereka datang kemari dan bilang akan bangun lagi jalan yang rusak itu, namun itu hanya gambaran yang diberikan, setelah kita tunggu-tunggu mereka memang tidak dating lagi untuk memperbaiki jalan, jadi ya kita blokir lagi,” tuturnya.
Nazar mengatakan, warga sudah sangat kecewa dan selama ini terkesan pemerintah membiarkan saja, mereka berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap persoalan ini.
“Jalan tidak akan dibuka hingga pihak rekanan ataupun pemerintah menyelesaikan dengan serius persoalan ini,” tandasnya.
Saat ini pengedara yang melintas telah dialihkan rute perjalanan dengan jarak tempuh yang sedikit lebih jauh. ()
Belum ada komentar