PM, BANDA ACEH- Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Banda Aceh yang terletak di Lambaro, Aceh Besar. Bentrok antara narapidana dengan sipir penjara pecah jelang magrib, Sabtu (06/11/15), sekitar pukul 18.00 WIB.
Informasi yang dihimpun oleh wartawan Pikiran Merdeka di lokasi kerusuhan, pemicu bentrok ini karena ketiadaan air bersih di dalam Lapas.
Salah satu narasumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, penghuni Lapas sudah kehabisan stok air selama tiga hari terakhir.
“Ketiadaan stok air ini dikarenakan kerusakan mesin, Pompa airnya rusak namun, sekarang sudah ada mesin baru, tapi belum dipasang,” katanya.
Napi juga menuntut beberapa hal, diantaranya, tersedianya stok air bersih, minta genset untuk penerangan hingga menuntut Kalapas diganti.
Amukan napi ini dengan melempar batu dan segala macam benda yang ada di dalam Lapas. Hal ini menyebabkan sipir yang bertugas keluar menyelamatkan diri.
Petugas juga mengeluarkan tembakan peringatan berkali-kali namun tak digubris oleh napi yang sedang marah.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) Aceh, Suwandi SH,MH, saat memberikan keterangan kepada wartawan membenarkan penyebab kerusuhan akibat ketersediaan air di dalam Lapas.
“(Kerusuhan) karena kerusakan pompa. Pompa juga sudah dibeli oleh Kalapas, hanya saja tukangnya yang belum datang,” jelas Kakanwil.
Suwandi menjamin, besok permasalahan air yang menjadi tuntutan para napi akan dipenuhinya. “Besok, pompanya harus langsung dipasang. Untuk malam ini juga sudah dipasok lima tangki air dari PDAM,” imbuhnya.
Amatan wartawan, lima mobil tangki air milik PDAM Tirta Daroy tiba di lokasi tersebut pukul 21.00 WIB. Sejumlah petugas dari Kepolisian Resort Kota (Polresta) Banda Aceh juga bersiaga disekitar Lapas mengantisipasi bentrok susulan.
Belum ada komentar