Kemenakan Ketua MA Hatta Ali Lakalantas di Aceh Selatan

Kemenakan Ketua MA Hatta Ali Lakalantas di Aceh Selatan
EVAKUASI Kemenakan Ketua Mahkamah Agung RI, Iwan Yusuf Patoppoi (49) yang menjadi korban Lakalantas Moge Harley Davidson di depan SPBU Bakongan, setelah selesai mendapat penanganan medis di RSUD YA Tapakttuan, Jumat (2/10) sekira pukul 15.20 WIB di evakuasi ke Bandara T Cut Ali menggunakan mobil ambulance. Hendrik Meukkek.

PM, TAPAKTUAN – Kemenakan Ketua Mahkamah Agung RI, Hatta Ali, yang mengendarai Motor Gede (Moge) Harley Davidson Indonesia bernama Iwan Yusuf Patoppoi (49) yang beralamat Blang Baru, Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan, dilaporkan mengalami Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) di lintasan ruas jalan Nasional Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (2/10) sekira pukul 09.30 WIB.

Dalam rombongan belasan Moge Harley Davidson Indonesia yang bergerak dari Banda Aceh menuju Medan Sumatera Utara itu, dilaporkan juga ikut salah seorang anak Ketua Mahkamah Agung RI serta belasan kerabat atau keluarga besar pejabat Negara lainnya dari Jakarta.

Informasi yang dihimpun di Tapaktuan menyebutkan, Lakalantas tersebut terjadi akibat korban menabrak sebuah mobil yang melaju di depan rombongan. Kejadian itu persis di depan SPBU Kecamatan Bakongan yang berjarak sekitar 60 Km arah timur Kota Tapaktuan.

Korban yang mamacu Moge Harley Davidson dalam kecepatan tinggi di jalanan lurus tidak sempat mengelak dan tidak sempat lagi menginjak rem, karena sebuah mobil yang juga bagian dari rombongan secara tiba-tiba berbelok kearah kiri hendak mengisi minyak di SPBU Bakongan.

Korban langsung di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Yulidin Away (RSUD YA) Tapaktuan untuk mendapatkan penanganan medis.

Kepala Tata Usaha RSUD YA Tapaktuan, Muzhar SE MM saat ditanyai membenarkan bahwa salah seorang dari rombongan Moge Harley Davidson yang menjadi korban Lakalantas di depan SPBU Bakongan, di rawat di rumah sakit tersebut.

“Korban masuk ke IGD rumah sakit sekitar pukul 11.00 WIB, langsung di tangani oleh tim dokter dan perawat yang dipimpin dr Syafrizal MKes. Berdasarkan hasil diagnosa dokter, korban mengalami patah tulang tangan sebelah kanan, tulang belakang nyeri dan tulang iga retak serta lecet-lecet dibeberapa bagian tubuh,” sebutnya.

Menurutnya, tindakan yang telah dilakukan tim medis terhadap korban diantaranya, tangan yang patah tulang dibalut dan dipasang bidai, dipasang oksigen karena korban sulit bernafas, infus serta di suntik obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit.

“Korban juga telah di periksa darahnya di laboratorium serta di rontgen,” ujarnya.
Ditinjau Muspida

Hasil pantauan di RSUD YA Tapaktuan, keberadaan korban di rumah sakit tersebut tidak hanya mengundang perhatian puluhan masyarakat setempat yang terlihat memadati luar ruangan IGD, tapi juga mengundang perhatian khusus dari pejabat Muspida Aceh Selatan.

Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH, Dandim 0107 Letkol Inf Hasandi Lubis SIP, Kapolres AKBP Achmadi SIK, Ketua Pengadilan Negeri Tapaktuan serta beberapa pejabat daerah lainnya, langsung meninjau dan mendampingi korban di IGD rumah sakit setempat.

Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH saat di mintai keterangannya di lokasi mengatakan, langkah peninjauan terhadap korban Lakalantas tersebut dilakukan pihaknya semata-mata demi kemanusiaan.

“Sepantasnya kita berikan perhatian terhadap tamu yang berasal dari Jakarta itu, karena mengalami kecelakaan saat melintas di wilayah Aceh Selatan. Harapan kita, semoga korban tersebut cepat mendapat pertolongan,” ujar Bupati singkat.

Pantauan dilokasi, setelah mendapatkan penanganan medis, sekitar pukul 15.20 WIB korban dievakuasi menuju Bandara T Cut Ali di Kecamatan Pasie Raja dengan menggunakan mobil ambulance yang didampingi langsung pejabat Muspida Aceh Selatan.

Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Mayfendri, yang hadir langsung mendampingi korban di Bandara T Cut Ali melaporkan bahwa, korban berhasil di angkut menggunakan pesawat Susi Air dari Bandara T Cut Ali menuju Medan Sumatera Utara sekira pukul 16. 35 WIB. Rencananya sebelum di terbangkan kembali ke Jakarta via Bandara Udara Internasional Kuala Namu, korban terlebih dulu di rawat di Rumah Sakit Siloam Medan.

“Sebenarnya sejak pagi tagi, korban rencananya langsung di evakuasi menggunakan Helikopter dari Bakongan. Namun Helikopter yang telah terbang selama 25 menit dari Medan Sumatera Utara, terpaksa harus putar arah kembali ke Medan, karena terhalang kabut asap yang tebal di daerah Berastagi. Akhirnya terpaksa di Charter pesawat Susi Air yang terbang dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh,” kata Mayfendri.

[PM005]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait