Enam pasangan calon dipastikan akan berlaga di Pilkada Bireuen 2017. Kekuatan masing-masing kandidat mulai terpetakan, baik dari Parpol maupun jalur independen.
Tiga pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Bireuen yang maju melalui jalur independen telah menyerahkan bukti dukungan sesuai tahapan yang ditetapkan KIP Bireuen, 6-10 Agustus 2016. Diawali pasangan Husaini M Amin alias Teungku Batee-Azwar AG yang mengantarkan 13.000 lebih foto kopi KTP, Senin (8/8/2016). Rombongan yang datang usai salat zuhur itu diterima Ketua KIP Bireuen Mukhtaruddin SH MH dan para komisioner KIP lainnya.
Keesokan harinya, Selasa (9/8/2016), KIP Bireuen berturut-turut menerima kunjungan dua pasangan calon jalur perseorangan. Pasangan Yusuf A Wahab (Tu Sop)-dr Purnama Setia Budi membawa 12.733 lembar foto kopi KTP dan pasangan Ruslan M Daud-Jamaluddin Idris mengantarkan 22.064 lembar foto kopi KTP.
Sementara tiga pasangan lagi yang dipastikan maju lewat jalur Parpol, yakni Khalili-Yusri, Amiruddin Idris-Ridwan Khalid, dan Saifannur-Muzakkar. Meski belum semua kandidat dideklarasikan, masing-masing pasangan mengaku sudah mengantongi stempel dukungan dari partai pengusung.
Tu Sop-dr Purnama
Dari semua kandidat, barangkali pasangan Tu Sop-dr Purnama yang paling siap. Mereka jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri maju melalui jalur independen, tanpa berupaya membangun komunikasi dengan partai politik. Meski sempat bergerak sendiri-sendiri, belakangan Tu Sop dan dr Purnama disatukan dalam satu paket.
Bahkan, mereka menjadi pasangan calon perdana yang mendeklarasikan diri menyongsong Pilkada Bireuen 2017. Pasangan ini terkesan sekali menggarap calon pemilih dari kalangan perempuan. Paling tidak, hal itu terekam saat acara pendeklarasian mereka. Dari belasan ribu orang yang hadir, mayoritas adalah ibu rumah tangga dan para remaja putri.
Selaku pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Tu Sop juga akan meraup suara dari para santri. Tidak saja santri didikannya, tapi juga dari sebagaian pensantren lain di Kabupaten Bireuen. Di sisi lain, mereka juga akan mendapat dukungan dari kalangan intelektual muda yang simpatik dengan keseharian dr Purnama selama ini. Meski begitu, kantong suara untuk pasangan ini hanya berada di wilayah barat dan sebagian wilayah tengah Bireuen.
Ruslan-Jamaluddin
Kandidat patahana Ruslan M Daud yang berpasangan dengan Jamaluddin dianggap sebagai paket kepepet di jalur perseorangan. Pasangan ini dipaketkan setelah Ruslan batal diusung Partai Aceh.
Upaya penggalangan foto kopi KTP untuk persyaratan pencalonan juga terkesan mendadak. Bahkan, mendapatkan sorotan publik karena Ruslan ditengarai melibatkan kepala SKPA untuk pengumpulan KTP dukungan dari keluarga PNS.
Dengan dukungan beberapa mantan GAM yang masih bertahan di kubunya, pasangan Ruslan-Jamaludin lebih fokus menggarap suara dari kalangan PNS dan aparatur desa. Untuk masyarakat umum, Cabup incumbent ini diperkirakan akan mengincar suara di wilayah tengah dan timur, setelah muncul sejumlah kandidat bupati di wilayah barat.
Husaini-Azwar AG
Setali tiga uang dengan Ruslan, Husaini M Amin alias Teungku Bate juga sempat getol mengincar dukungan Partai Aceh. Belakangan, mantan Panglima Operasional GAM Wilayah Bate Iliek ini menggaet Azwar AG dan memutuskan maju melalui jalur perseorangan.
Husaini menilai, Azwar merupakan sosok yang tepat mendampinginya dalam memimpin Bireuen ke depan. “Pendamping saya adalah sosok muda yang energik, idealis, dan selama ini terlibat aktif dalam beberapa organisasi. Azwar juga memiliki visi-misi yang sama dengan saya dalam membangun Bireuen yang lebih baik,” sebut Teungku Bate.
Pasangan Husaini-Azwar AG disebut-sebut mendapat dukungan dari sejumlah eks GAM yang tersebar di Kabupaten Bireuen. Basis suara bagi pasangan ini berada di ujung barat Kabupaten Bireuen, sebagian wilayah tengah dan timur, serta sebagian kawasan Peusangan Raya.
Khalili-Yusri
Diusung Partai Aceh, pasangan Khalili-Yusri Abdullah memiliki basis massa merata di semua kawasan dalam Kabupaten Bireuen. Tidak saja di wilayah Barat yang menjadi daerah asal Khalili dan Peusangan Raya yang menjadi kantong suara Yusri, tapi juga berpotensi meraup suara maksimal di berbagai kawasan pedalaman Bireuen.
Meski begitu, suara Partai Aceh di Pemilu Lagislatif lalu dipastikan tidak akan sepenuhnya diraup pasangan ini. Di wilayah barat, diperkirakan akan terpecah kepada Tu Sop yang selama ini dikenal dekat dengan eks GAM di wilayah itu. Sebagian lagi akan mengalir kepada Teungku Bate yang juga mantan petinggi GAM asal Samalanga.
Di sisi lain, massa Partai Aceh kali ini juga tidak lagi sesolid saat pengusungan Ruslan-Mukhtar pada Pilkada 2012. Dalam Pilkada 2017, suara mereka di semua wilayah akan terpecah kepada beberapa kandidat, termasuk untuk Ruslan yang masih mendapat dukungan dari beberapa mantan petinggi PA di Kabupaten Bireuen.
Amiruddin-Ridwan
Setelah manjabat Wakil Bupati Bireuen defenitif pertama, Amiruddin Idris sepenuhnya mendedikasikan diri di kampus Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan. Meski memiliki peluang, ia memilih tidak mencalonkan diri pada suksesi pemilihan Bupati Bireuen periode 2007-2012.
Amiruddin kemudian maju sebagai kandidat Bupati Bireuen pada Pilkada 2012. Kala itu, ia yang berpasangan dengan politisi PNA Muhammad Arif menempati urutan dua perolehan suara, di bawah pasangan Ruslan M Daud-Mukhtar Abda yang memenangkan pertarungan.
Merujuk capaian perolehan suara di Pilkada lalu, Amiruddin Idris diperkirakan menjadi kandidat kuat di suksesi pemilihan Bupati Bireuen periode mendatang. Menggandeng politisi PAN Ridwan Khalid, peluang Rektor Umuslim ini menduduki kursi Bireuen-1 makin terbuka lebar.
Pasangan yang diusung PPP, PKS dan PAN ini dideklarasikan di Hotel Purnama Raya, Bireuen, Senin, 8 Agustus 2016. “Insya Allah, jika mendapat amanah rakyat, kami memiliki komitmen untuk memprioritaskan pembangunan daerah berbasis kesejahteraan masyarakat,” sebut Amiruddin di panggung deklarasi.
Bila terpilih nanti, papar Amiruddin, pihaknya akan berjuang keras memajukan bidang pendidikan dan keagamaan, peningkatan layanan kesehatan, membangkitkan perekonomian yang adil merata di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan lain-lain, serta membangunseluruh inftrastruktur penunjang untuk memacu pertumbuhan ekonomi rakyat.
Dari segi pengalaman, Amiruddin-Ridwan dinilai sebagai paket komplit dibandingkan pasangan lainnya. Selain menjabat Rektor Umuslim beberapa periode, mantan Ketua DPD Golkar Bireuen ini juga pernah menjabat Wakil Bupati Bireuen periode 2002-2007 mendampingi Mustafa A Glanggang.
Sementara Ridwan Khalid merupakan Ketua DPRK Bireuen periode 2004-2009. Pria yang kini dipercaya sebagai Ketua PAN Kabupaten Bireuen ini pernah menjabat Ketua KONI dan terlibat aktif dalam sejumlah organisasi lainnya.
Pengalaman dalam birokrasi dinilai menjadi modal pasangan Amiruddin-Ridwan mewujudkan program-progam pro-rakyat yang dicanangkan itu. Dilandasi semangat melanjutkan cita-cita para pendiri Kabupaten Bireuen, dukungan rakyat terus mengalir untuk pasangan yang mengusung tagline ‘Bersama Membangun Bireuen’ ini.
Kantong suara pasangan ini diperkirakan akan berada di wilayah Peusangan Raya, Kota Juang dan sekitarnya, serta beberapa kawasan di wilayah barat dan timur Kabupaten Bireuen. Pasangan ini berpotensi meraup suara terbanyak dari kalangan pemuda dan mahasiswa, sebagian PNS serta kalangan intelektual di Kabupaten Bireuen.
Saifannur-Muzakkar
Setelah lama ditunggu, akhirnya terjawab sudah figur Cawabup yang akan mendamping Saifannur di Pilkada 2017. Pria yang akrab disapa Haji Saifan ini menjatuhkan pilihan pada Muzakkar A Gani, Asisten I Setda Aceh.
Menurut Muzakar, dirinya sudah mendapatkan izin gubernur untuk maju sebagai Cawabup di Pilkada Bireuen. Kini ia sudah ambil ancang-ancang untuk meninggalkan jabatan yang diembannya di Pemerintah Aceh.
Disebut-sebut, Saifannur telah lama mengincar Mazakkar sebagai wakilnya. “Ya, benar. Sudah enam bulan lalu beliau (Saifannur) mengajak saya menjadi pendampingnya,” kata Muzakkar.
Basis massa pasangan yang diusung Partai Golkar, Partai NasDem, dan PDA ini diperkirakan merata di semua wilayah. Sebagai pengusaha konstruksi mapan, Saifannur memiliki tim pemenangan yang menyebar di desa-desa.
Pasangan ini juga berpeluang meraup suara sebagian besar PNS Bireuen. Ini dikarenakan Muzakkar pernah berkiprah lama di Pemkab Bireuen sebelum hijrah ke Pemerintah Aceh.
Meski begitu, sebagaian tim inti pemenangan Saifainur ditengarai sempat menolak Muzakkar dengan alasan bukan putra asli Bireuen. Beberapa di antaranya menyodorkan Mukhtar Abda (Wabup sekarang) sebagai pendamping Saifannur. Namun, belakangan hampir bisa dipastikan Saifannur menggandeng Muzakar. Dijadwalkan, pasangan ini dideklarasikan pada 4 September 2016.
Untuk menyemarakkan acara deklarasi yang dihelat di halaman kantor DPD Partai Golkar Bireuen, kawasan Cot Gapu, pasangan ini berencana menghadirkan penyanyi Aceh Bergek dan sejumlah artis lokal lainnya.
Kekuatan Partai Lain
Partai lain yang memungkinkan mengusung pasangan Cabup/Cawabup Bireuen adalah PNA dan Partai Demokrat. Namun, dua partai pengusung Cagub-Cawagub Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah ini kemungkinan besar tidak ambil bagian dalam Pilkada Bireuen.
Partai Nasional Aceh (PNA) yang punya massa kuat di Bireuen dan memiliki 5 kursi di DPRK, sepertinya lebih memilih ‘bermain cantik’. Disebut-sebut, tokoh PNA di Bireuen menyebar di semua pasangan kandidat untuk mengamankan suara bagi Cagub Irwandi di daerah asalnya.
Partai Demokrat yang menduduki 2 kursi di DPRK Bireuen juga memainkan misi serupa. Mereka sama-sama fokus memengakan Irwandi-Nova untuk tingkat provinsi dengan tidak terlibat langsung dalam suksesi pemilihan Bupati Bireuen.
Posisi ‘abstain’ PNA dan Demokrat dipastikan tidak akan mempengaruhi peta kekuatan para kandidat yang berlaga di Pilkada Bireuen. Pertaruangan antar pasangan calon pun semakin seru dan semakin terbuka mendekati jadwal pemungutan suara yang dihelat 15 Februari 2017.[]
Belum ada komentar