PM, Pidie Jaya – Belasan hektar tanaman padi warga di Kecamatan Trienggadeng terancam gagal panen. Pasalnya, lahan berisikan padi yang tengah dalam masa pembuahan tersebut mengalami kekeringan. Hal itu mulai meresahkan petani.
Lokasi lahan yang mengalami kekeringan bahkan sudah terbelah tersebut berada di sekitar Gampong Tampui dan Peulandok. Kondisinya pun cukup mengkhawatirkan, padahal tanaman padi sedang dalam masa pembuahan.
Jika kebutuhan air tidak tercukupi, tanaman padi petani dipastikan bakal terancam gagal panen.
“Dengan kondisi kekurangan air di lahan tanaman padi kami seperti ini, dapat kami pastikan gagal panen dan petani di sini akan mengalami kerugian,” kata salah seorang warga Gampong Tampui, kepada wartawan, Jumat (27/7).
Dia menyebutkan, faktor utama yang mengakibatkan kekeringan di lahan yang berisikan tanaman padi warga tersebut, akibat kurangnya air di irigasi-irigasi yang berada di Kecamatan Trienggadeng. Hal ini kian diperparah dengan kemarau yang melanda kawasan tersebut.
“Walau ada bantuan pompa air yang didistribusikan Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Jaya, tapi tidak juga tercukupi. Lahan lahan yang mengalami kekeringan itu jauh dari sumber air,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pidie Jaya, Muzakkir melalui Sekretarisnya Rusdi kepada wartawan mengatakan, lahan tanaman padi di kawasan Trienggadeng saat inu masuk dalam kategori kekeringan berat.
Katanya, luas lahan yang mengalami kekeringan dan terancam gagal panen seluas 17 hektar, yang kesemuanya berada di Kecamatan Trienggadeng. Adapun penyebab gagal panen, akunya, karena kondisi irigasi yang tidak berair.
“Jangankan di irigasi, di sungai pun airnya sangat kurang, sehingga tidak cukup untuk mengairi persawahan,” jelasnya.
Namun demikian, Rusdi menyampaikan pihak dinas sudah mencoba mengantisipasi terjadi gagal panen, dengan mengupayakan mesin pompa air yang diserahkan langsung kepada warga yang berada di lokasi yang kekurangan air. []
Reporter: Nurzahri
Belum ada komentar