PM, BIREUEN – Tiga dari enam petinju Bireuen yang tampil pada Kejuaraan Tinju piala Azhari Cage Cup I yang berlangsung sejak 30 November hingga 4 Desember di GOR KONI Aceh Banda Aceh berhasil meraih tiga emas dan dua perunggu.
Emas pertama ditoreh oleh M Hendrik kelas 46 Kg Youtboy setelah mengalahkan Bayu Anggara dari Aceh Barat. Emas kedua disabet Muhammad Sadikin kelas 49 Youtboy setelah menang TKO ronde pertama dengan M Dwi Swardi petinju Aceh Timur.
Emas ketiga untuk Bireuen diraih Rahmatillah kelas 64 Kg Elitmen setelah mengkanvaskan A Rifandi hanya dengan waktu 30 detik ronde pertama. Sebelumnya pada semifinal, Rahmatillah juga berhasil menghentikan langkah gertekan Somed Hero Lubis petinju Banda Aceh, mantan petinju yang sudah pengalaman di tingkat nasional.
Meski sudah pernah mengikuti Arafuru Games, Somed Hero Lubis harus mengakui keunggulan Rahmatillah petinju yang masih berpengalaman tingkat Yunior dari Bireuen dan hanya seklai mengcap pertadingan di ring ketika kejuaraan tinju tingkat pelajar di Bireuen.
Sementara, medali perunggu berhasil didapat oleh M Rizki Aulanda kelas 49 Kg Elitmen setelah kalah angka dengan T Syeh Almuntawi dari Banda Aceh. Kekalahan ini sempat terjadi kontroversi penilaian wasit dan hakim, ini dikerenakan masih banyak wasit di Aceh yang memimpin pertandingan mesih mendepankan kepentingan tertentu alias tidak netral.
Perunggu ke dua untuk tim Bireuen didapat oleh Zulfikar, meski dalam laga sebelumnya ia berhasi menang dengan Wahyu Saputra dari Sabang, namun tidak bisa melanjutkan ke semifinal akibat luka serius di pelipis mata kanannya setelah terbentur kepala dalam pertandingan tersebut hingga mendapat tujuh jahitan.
Dari delapan petinju yang dipersiapkan pada Kejuaraan tersebut, hanya enam petinju Bireuen yang lolos skrening tes kesehatan, dua diantarannya gagal bertanding akibat tidak didukung berat badan dan kesehatan.
Kepala pelatih tinju Bireuen, Joniful Bahri didampingi Asisten pelatihnya, Ari Kurniawan kepada wartawan, Jumat (4/12/2015) mengaku, kendati hanya enam petinju yang bertanding, namun tetap puas dengan hasil yang ditoreh anak-anak Bireuen.
“Selain masih rata-rata pelajar dari baru pertamakali tampil di ajang daerah, tapi petinju Bireuen berhasil merebut tiga emas dan dua perunggu. Ini sebuah prestasi yang luar biasa karena sebelumnya kami tidak menargetkan medali,” katanya.
Terlepas dari keberhasilan yang telah dilakukan oleh petinju Bireuen selama ini, tentu saya selaku pelatih sangat mengharapkan sumbangsih KONI setempat untuk dapat menghargai keberhasilan atlit binaan yang selama ini telah mengharumkan olahraga Kabupaten Bireuen.
“Bila bantuan dana pembinaan dari pemerintah setempat melalui KONI Bireuen tetap minim seperti belakangan ini terjadi untuk atlit tinju.
Kedepan saya pribadi akan melatih atlit tinju Bireuen untuk dapat memperkuat kontingen daerah lain pada Pra PORA dan PORA 2018 mendatang sehingga mereka memiliki nilai tersendiri”, pangkasnya. [PM006]
Belum ada komentar