Kawanan Gajah Obrak Abrik Kebun Warga

Kawanan Gajah Obrak Abrik Kebun Warga
Kawanan Gajah Obrak Abrik Kebun Warga

PM, Meulaboh – Sekelompok gajah liar mengobrak abrik kebun sawit milik petani di desa Sibintang, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat. Akibatnya, kebun rusak dan sejumlah petani merasa takut untuk beraktivitas di kawasan tersebut.

Kawanan gajah liar ini turun dari hutan menuju perkebunan warga pada malam hari, diperkirakan dari pukul 19.00 sampai 01.00 WIB dini hari. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Adi Yunanda, di Meulaboh Sabtu (30/6) mengatakan, keberadaan satwa dilindungi tersebut sudah diketahui sejak dua hari terakhir dan masih dalam proses upaya mengusir atau menghalaunya bersama pihak terkait.

“Tim dari DLHK bersama pihak terkait sudah turun melakukan pengecekan, pertama untuk melihat kawasan yang didatangi gajah-gajah tersebut. Di Aceh Barat ada gajah jinak CRU, nanti akan mencari cara, bagaimana penanganan satwa itu,” katanya.

Ia mengatakan, luasan area kebun yang dirusak itu tidak begitu jauh dari permukiman masyarakat. Menurutnya, belum bisa dikatakan satwa itu mengamuk dan masuk permukiman penduduk, karena di sana memang merupakan lintasan satwa itu.

Selain desa Sibintang, satwa yang digelari dalam bahasa Aceh ‘Tengku Rayeuk’ itu juga mendatangi lokasi lainnya yakni desa Puloe Tengoh, Kecamatan Pante Ceureumen.

Sementara itu, Consevation Respon Unit (CRU) Alu Kuyun berada di Kecamatan Woyla Timur. Lokasi tempat gajah-gajah jinak tersebut hanya berjarak sekitar 5 – 6 kilometer dari kawasan perkebunan warga yang diamuk kawanan gajah tersebut.

“Diperkirakan mereka (kawanan gajah) berjumlah sembilan ekor, sebenarnya bukan mengamuk, tapi sambil jalan gajah-gajah itu kan mencari makan. Maka pohon sawit, pinang, pucuk pohon itu di makan dan batangnya pasti rusak,” kata Kabid Kawasan Konservasi Lingkungan (KKL) DLHK Aceh Barat, Bos Ariadi Muis.

Tim CRU Alu Kuyun yang turun pada Sabtu (30/6) siang berhasil mengusir kawanan gajah dari kawasan Sibintang, sehingga tidak terlihat lagi kawanan gajah di kawasan setempat pada siang hari.

Walaupun saat proses pengusiran, kawasan perbukitan pedalaman Aceh Barat itu tengah diguyur hujan, namun tim CRU tetap turun dengan membawa gajah jinak untuk memastikan gajah – gajah itu meninggalkan kawasan permukiman setempat.

“Dibilang mengamuk tidak juga, sebab itu memang jalur lintasan, sambil berjalan dia mencari makanan dan yang terdekat ditemukan adalah kebun sawit warga. Jadi daun muda atau pucuknya itu yang dimakan, batangnya pasti dirusak,” ungkapnya.

Menurut perkiraan tim yang turun, kawanan gajah tersebut hanya berjumlah sembilan ekor, walaupun ada dua lokasi yang dilaporkan mendapat gangguan gajah itu, namun kemungkinan besar masih gajah yang sama.

Reporter: Aidil Firmansyah

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

UN di Abdya Dipastikan Lancar
Para siswa sedang mengerjakan soal pada Ujian Nasional tingkat SMA sederajat di Abdya. [Pikiran Merdeka | Syahrizal]

UN di Abdya Dipastikan Lancar