PM, Singkil – Keterbukaan informasi yang tidak diimbangi pendidikan moral, kerap menimbulkan masalah sosial di masyarakat. Salah satunya adalah meningkatnya pornografi. Keprihatinan muncul seiring dengan efek pornografi di kalangan pengguna media informasi belakangan ini. Pornografi telah merambah di tengah-tengah masyarakat terlebih anak anak.
Menyadari akibat negatif yang ditimbulkan oleh pornografi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh mengadakan sosialisasi “Bahaya Pornografi dan Upaya Pencegahannya Bagi Pengurus Dan anggota DWP Kabupaten Aceh Singkil”. Acara tersebut bertempat di Offroom Bupati Aceh Singkil, Rabu (27/6) lalu.
DWP menilai perkembangan teknologi dan penggunaan seluler Android telah memberi dampak besar dalam kehidupan manusia. Namun, efek penggunaannya juga telah menyajikan fakta yang sangat mengkhawatirkan, terutama soal menjamurnya akses terhadap situs-situs pornografi.
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2017 menunjukkan, kasus kekerasan seksual akibat pornografi lebih meningkat dari sebelumnya. Kondisi ini perlu menjadi perhatian serius terutama para Isteri Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibawah wadah DWP Aceh.
“Perlu diketahui pornografi dapat merusak otak bagian depan manusia yang berfungsi sebagai mengontrol diri dan emosi manusia. Kerusakan otak ini dapat menyebabkan pelaku yang tercandu pornografi terjerat seks bebas, kelainan prilaku, dan menghapus nilai pernikahan,” kata Asmawati Munawar sebagai narasumber DWP Aceh.
Lebih lanjut ia menekankan bahaya kecanduan pornografi lebih parah dari kecanduan narkoba karena memerlukan tujuh tahun untuk merehabilitasinya. Selain itu fenomena pornografi telah menyebabkan banyak sekali anak dan perempuan jadi korban. Hal ini tentu kian mengancam kehidupan berbangsa.
Asmawati berharap, semua elemen masyarakat bekerjasama dan berperan aktif dalam mencegah, mengawasi, hingga menangani fenomena ini. Terutama dimulai dari anggota DWP Kabupaten Aceh Singkil untuk memperkuat lingkungan keluarga/rumah tangga dengan nilai-nilai agama.
Pengawasan Anak
Di sisi lain, pengawasan terhadap anak-anak perlu ditingkatkan dengan memberi mereka perhatian penuh. Salmiani Asrin selaku narasumber lainnya mengatakan, anak anak yang mengenali seks melalui pornografi maka pikirannya dapat rusak karena menimbulkan ide yang tidak sehat.
“Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka akan mengharapkan kehidupan seks yang dijalaninya serupa dengan pornografi yang mereka tonton,” papar Salmiani.
Selain itu, dampak buruk pornografi pada anak, kata dia, setelah dewasa mereka akan terdorong untuk bertindak seksual terhadap anak-anak lainnya.
“Anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat, baca, atau dengar. Pornografi dapat mendorong anak-anak untuk bertindak secara seksual terhadap anak yang lebih muda, baik saat masih remaja maupun dewasa,” jelasnya. []
Reporter: Putra
Belum ada komentar