Kasus Ancam Tembak Sekretaris RKB Aceh Tamiang Dilaporkan ke Polisi

WhatsApp Image 2024 11 11 at 19.25.02
Ketua Tim Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang resmi melaporkan kasus ancaman tembak terhadap Sekretaris RKB setempat Senin (11/11/2024) . Foto: MC Bustami-Fadhil

PM, Kuala Simpang – Ketua Tim Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang resmi melaporkan kasus ancaman tembak terhadap Sekretaris RKB setempat, Safuan kepada pihak kepolisian, Senin (11/11/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

Asrizal bersama korban Safuan didampingi sejumlah relawan RKB rmendatangi Mapores Aceh Tamiang untuk melaporkan kasus insiden pengancaman tersebut.

“Kasus pengancaman sekretaris RKB Aceh Tamiang sudah kita laporkan ke aparat kepolisian. Kita berharap kasus ini diusut tuntas. Ini menyangkut ancaman nyawa,” kata Asrizal.

Berdasarkan keterangan yang dilaporan kepolisian pelaku insiden ancaman penembakan tersebut diketahui berinisial ZKL alias RD.

Menurut Asrizal Asnawi, kasus ancaman tembak yang dialami relawan pemenangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah – M Fadhil Rahmi terjadi, Minggu (10/11/2024) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Dijelakan, insiden ancaman yang dialami Safwan bermula saat dua unit mobil yabg ditumpangi pelaku mendatangi rumah korban, Minggu sore sekitar pukul 19.00 WIB. Korban tidak berada dirumah saat itu. Namun, saat dihubungi Safwan mengaku sedang berada di warung kopi sehingga pelaku mendatangi korban.

Sekitar pukul 23.00 malam, pelaku tiba di warung kopi tersebut dengan mengendarai dua mobil. ‘Jam 10 malam, dua mobil itu tiba. Mereka turun dan memaksa Safwan untuk membuat video mendukung Mualem,” kata Asrizal Asnawi, Senin (11/11/2024).

Namun, ungkap Asrizal, korban menolak pembuatan video alih dukungan tersebut, karena yang bersangkutan telah mendukung pasangan Bustami – Fadhil sebagai calon gubernur-wakil gubernur Aceh pada Pilkada 27 Nopember 2024.

“Penolakan korban tersebut, membuat pelaku berang alias marah besar. Bahkan, pelaku sempat memegang kerah baju korban, namun dilerai oleh warga yang ada dalam warung tersebut,” ungkap Asrizal Asnawi yang mantan anggota DPRA.

Asrizal menyebut permintaan untuk membuat video alih dukungan itu ditolak oleh Safwan karena sudah mendukung pasangan calon Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi sehingga membuat pelaku berang. Pelaku sempat memegang kerah baju Safuan namun dilerai warga yang berada di warung kopi tersebut.

“Dia mau dipukul tapi dipisah warga. Pelaku kemudian mengancam dalam bahasa Aceh, dengan bahasa ‘kutembak sampai mati kau’. Mereka datang dua mobil, tapi yang beraksi satu orang. Disini pelaku juga sering mengancam saksi-saksi kami dengan mendatangi rumah mereka,” jelas Asrizal.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait