Kapolres Bireuen : Juhardi Pengedar Shabu, Kami Dapat Barang Buktinya

Kapolres Bireuen : Juhardi Pengedar Shabu, Kami Dapat Barang Buktinya
Kapolres Bireuen AKBP M Ali Khadafi

PM, Bireuen – Kapolres Bireuen AKBP M Ali Khadafi mengatakan almarhum Juhardi, 38, yang tewas tenggelam di Sungai Pantee Lhong, Kecamatan Peusangan, pada Senin (12/05/2014) merupakan pengedar shabu-shabu (SS). Polisi mengaku mendapati barang bukti shabu di lokasi kejadian.

“Berdasarkan informasi, Juhardi merupakan pengedar sabu-sabu dan terbukti. Saat dikejar polisi, pelaku membuang barang bukti,” kata Kapolres kepada pikiranmerdeka.com usai menghadiri rapat pleno KIP di gedung DPRK setempat, Selasa (13/05/2014).

Menurut Ali, bungkusan shabu itu sudah diamankan di Mapolres Bireuen sebagai barang bukti. Selain Juhardi, kata Kapolres, saat itu ada seorang warga lain yang berhasil melarikan diri dan belum diketahui identitasnya.

Seorang lagi lari ke arah lain dan berhasil kabur,” katanya.

Menurut Ali, kejadian itu berawal saat anggota polisi melakukan patroli untuk mencari narapidana (Napi) yang lari dari LP ke kawasan Pantee Lhong. Karena takut dengan anggota polisi, Juhardi yang juga warga Pantee Lhong lari dengan  mencebur diri ke sungai. Korban ditemukan warga sudah tidak bernyawa sekitar pukul 21.45 WIB.

Sebelumnya, Munawir, 44, abang kandung Juhardi menuduh empat anggota polisi menjadi penyebab kematian adiknya. Sebagai pengayom  masyarakat, kata dia, tidak pantas polisi membiarkan orang tenggelam apalagi mencegah orang lain yang ingin membantunya.

“Abang sepupunya itu sudah mengambil kayu untuk membantu korban yang meminta tolong, namun dilarang polisi. Polisi juga mengancam tembak jika nekat membantu korban,” ungkap Munawir yang menghubungi pikiranmerdeka.com, Senin (12/05/2014).

Menurut Munawir, saat adiknya terjun ke sungai, polisi sempat mengeluarkan beberapa kali tembakan ke arah korban.

“Binatang yang hanyut saja pasti kita bantu, apalagi ini manusia. Kami sekeluarga  akan melaporkan kasus ini ke Propam Polda Aceh dan juga ke Kontras,” katanya.

Menurut Munawir, masyarakat Pante Lhong sudah melaporkan masalah tersebut ke Polsek Peusangan.

“Masyarakat sangat marah dengan kejadian yang menimpa adik saya, sehingga melaporkan kasus ini ke Polsek Matang,” katanya.

[PM 003]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait