PM, IDI – Satu unit kapal pukat trawl asal Kuala Idi, Aceh Timur, tenggelam di parairan Selat Malaka, 3 mil lepas pantai, Rabu (27/1) sekira pukul 3.30 dinihari. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Semua awak kapal terdampar ke pinggir pantai setelah sempat beberapa jam terapung di tengah laut.
Informasi yang diperoleh Pikiran Merdeka,para awak KM Hikmah Rizky bobot 10 GT yang berjumlah sembilan orang itu menggunakan alat bantu berenanang apa saja yang bisa terapung di air. Seperti yang dilakukan Jamal Mirdad (33), kepala kamar mesin kapal, warga Desa Teupin Pukat, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur. Dia menggunakan tutup viber ikan untuk alat bantu renang hingga ke tepi pantai Desa Matang Neuheun, Kecamatan Nurussalam. Jamal kemudianditemukan warga setempat, Kamis (27/1) sekira pukul 10.00 pagi.
“Kapal ikan kami tenggelam setelah dihempas ombak. Ketika itu, kami sedang menarik pukat, lalu ombak besar menghantam kapal dan langsung tenggelam. Semua ABK menyelamatkan diri dengan peratalan seadanya yang ada di dalam kapal, “ kisah Jamal Mirdad.
Berbekal tutup viber, dia mengapung di laut dari pukul 03.30 dini hari hingga pukul 10.00 WIB. Secara pelan-pelan dihempas ombak ke pinggir pantai hingga ditemukan masyarakat. Selanjutnya Jamal Mirdad dievakuasi warga ke Puskesmas Nurussalam guna mendapatkan perawatan medis.
Para awak KM Hikmah Rizky masing-masing M Nasir (tekong), Jamal Mirdad (KKM), Mukhlis (ABK), Irfandi (ABK), Jalalaluddin(ABK), Ridwan (ABK), M Amin( ABK), Zulkifli (ABK), dan Junaidi (ABK). Semuanya selamat dan telah berkumpul kembali dengan keluarga mereka masing-masing.
Awalnya tujuh ABK lebih cepat ditemukan oleh kapal nelayan lainya, setelah dilakukan pencarian dari Kuala Idi bersama TIM Basarnas Aceh Timur. Sedangkan Jamal Mirdad ditemukan setelah terdampar di pesisir pantai Desa Matang Neuheun, Bagok.
Sementara itu, Kasat Pol Air Pelabuhan Perikanan Kuala Idi Aceh Timur Iptu P Limbong mengimbau seluruh nelayan untuk berhati-hati dalam kondisi ombak besar seperti sekarang ini. “Sebagaimana imbauan yang dikeluarkan pihak BMKG, bahwa ombak besar melanda Selat Malaka dalam sepekan terakhir mencapai 4 hingga 5 meter. Semua kapal nelayan untuk melengkapi baju pelampung dan peralatan safety lainya, “ pungkas Iptu Limbong.
Wakil Panglima Laot Lhok Idi Razali M Ali menyatakan pihaknya sudah mendapat laporan tentang musibah itu dari pemilik kapal, Ridwan Faisal. “Kita menghimbau kepada semua pemilik kapal dan tekong untuk berhati-hati saat melaut, kerana ombak di selat Malaka sangat besar. Life Jaket dan peralatan safety lainya harus disiapkan sejak berangkat melaut,” demikian Razali.[]
Belum ada komentar