PM, Banda Aceh – Ketua Partai Gram Tarmidinsyah Abubakar, angkat bicara terkait penangkapan kadernya berinisial MJ oleh Polda Aceh terkait kasus ujaran kebencian.
Diketahui MJ merupakan pemilik akun Facebook Timphan Aceh yang memposti foto instri Gubernur Aceh Darwati A. Gani dengan tersangka Mucikari kasus prostitusi online.
Dalam akun Facebooknya, Tarmidin memberi tanggapan terkait penangkapan MJ oleh pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh.
Berikut tulis Tarmidinsyah dalam akun Facebooknya :
Kepada sahabat Gram seluruh Aceh, sehubungan dengan berita penangkapan admin Timphan Aceh oleh Polda Aceh dalam kasus menyoalkan seputar apam online.
Saya minta kepada segenap kader untuk memberi dukungan supaya sahabat kita kader Gram tersebut dapat menghadapi masalaah dengan sabar. Saya sebagai pimpinan partai Gram memahami keinginan setiap kader untuk berprestasi untuk berkontribusi dalam perubahan sosial di Aceh dan sangat memahami keinginan serta harapan kader untuk menjaga Aceh atas perilaku -prilaku yang tidak sesuai dengan syariat islam, apalagi kader yang bersangkutan berbasis keagamaan.
Bahwa status yang membawa foto istri gubernur sebagaimana saudara lihat maka saya memandang lebih kepada faktor yang mempengaruhi tentang harapan performance pemimpin Aceh yang bersih dan suci dan anasir-anasir yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Semoga kemampuan dalam penangkapan Timphan Aceh ini sebanding dengan kemampuan menegakkan keadilan juga terhadap terhadap apam yang disoalkan oleh sebagian besar rakyat Aceh.
Semoga berjalan dengan baik dan dapat diselesaikan secepatnya oleh pemimpin dan penegak hukum secara berkeadilan.
Salam…
Diketahui, kasus tersebut bermula ketika foto Istri Gubernur Aceh Viral di media sosial yang berpose dengan tersangka Mucikari. Darwati melaporkan kasus tersebut kepada Polda Aceh karena dirinya merasa dirugikan karena difitnah oleh akun Timphan Aceh.
Akun Timphan Aceh menuliskan seolah Darwati mempunyai hubungan dengan germo itu. Sehingga Polisi langsung merespon laporan tersebut dan melacak keberadaan tersangka, kemudian pada tanggal 7 menangkap tersangka berhasil dibekuk di Tajung Slamet Sumatera Utara setelah hendak ingin kabur ke luar negeri.
Saat ini tersangka telah ditahan di Mapolda untuk diproses lebih lanjut.
Berikut isi status yang ditulis oleh akun Timphan Aceh pada tanggal 23 Maret 2018.
“Hubungan Ibu Gubenur Aceh dengan Toke Lonte. Toke Lonte dan ibu PKK Aceh. Ibu Gubernur Aceh. Hukum yg setimpal bagi toke lonte adalah rajam di persimpangan jalan. Atau penggal kepala toke lonte haram jadah. Issu beredar di kalangan publik, Toke lonte punya koneksi dengan bunda (PNA). Ada juga yg berasumsi toke lonte masih keluarga gubernur Aceh. Atas kejadian tersebut pagi ini gubernur terpaksa meninggalkan Aceh berlayat ke Amerika Serikat. Sepertinya ada pihak yang sedang bermain dan melindungi prostitusi di Aceh. Masih ingat prostitusi jilid pertama kejadian sekitar akhir tahun 2017, mereka lolos dari jeratan hukum. Belum selesai kasus pertama kini kembali dihebohkan kasus jual lendir jilid dua”
Akun tersebut juga menulis “Sejauh ini belum ada pernyataan semacam kecaman dari gubernur Aceh, aneh memang, sementara dalam kasus pembunuhan etnis china yg di lakukan putra asli aceh, Anda mendadak mengeluarkan kecaman memerintahkan penegak hukum untuk memberi hukuman mati bagi si tersangka. Ini bukan soal lendir bukan pula soal membela kriminal tetapi ini tentang tegaknya keadilan di Tanah Rencong. Mana perhatian saudara dalam kasus ini? Apakah Lendir Jilid isnain kembali diloloskan, ? waktulah yang akan menjawab,” tulis akun Facebook Timphan Aceh beserta foto Darwati bersama Germo yang berinisial MRS.()
Belum ada komentar