PM, TAPAKTUAN--Panglima Laot Kabupaten Aceh Selatan, M Jamil, mengatakan sejak beberapa hari terakhir ratusan nelayan di daerah itu terpaksa membatalkan niatnya pergi ke laut untuk mencari ikan. Hal ini gara-gara kabut asap pekat dan tebal semakin parah menyelimuti wilayah udara perairan laut setempat.
“Berdasarkan laporan para nelayan kepada kami, jarak pandang 1 mil laut sudah tidak tampak lagi wilayah daratan. Bahkan, dalam jarak pandang 1 km pandangan mata, para nelayan di tengah-tengah lautan sudah remang-remang tidak nampak lagi secara jelas,” kata Jamil saat dihubungi di Tapaktuan, Rabu (07/10/2015).
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kata Jamil, ratusan nelayan di Kabupaten Aceh Selatan terpaksa harus membatalkan rencananya pergi ke laut dan lebih memilih menganggur di daratan. Dengan kondisi seperti ini, tambah Jamil, menyulitkan para nelayan, baik yang menggunakan boat di bawah 10 GT maupun di atas 30 GT dalam memutar haluan kemudi, termasuk dalam mencari titik-titik lokasi keberadaan ikan di tengah-tengah lautan.
“Jika terus dipaksakan, tidak tertutup kemungkinan sangat rawan terjadi kecelakaan di tengah-tengah laut, sebab jarak pandang sekitar 1 km sudah remang-remang tidak terlihat lagi dengan jelas,” ucapnya.
Pihaknya meminta kepada pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi, segera mengambil langkah strategis untuk menanggulangi bencana kabut asap yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk Provinsi Aceh.
“Bencana kabut asap yang semakin parah ini tidak hanya dikeluhkan oleh para nelayan, tapi sudah menjadi penderitaan masyarakat luas di Aceh Selatan. Karena itu, kami berharap kepada pemerintah pusat segera mengambil langkah penanganan secara konkret,” pintanya.
Di tempat terpisah, seorang warga Kecamatan Meukek, Tahta Amrullah, melaporkan bencana kabut asap yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu di kabupaten itu, terpantau semakin parah pada Rabu (07/10). Jika sebelumnya bencana kabut asap hanya menyelimuti wilayah Trumon Raya, Bakongan Raya, dan Kluet Raya, saat ini kabut asap telah merambah ke wilayah Kecamatan Tapaktuan sampai Kecamatan Meukek.
“Kabut asap tebal telah menyelimuti wilayah udara Kecamatan Meukek pada Rabu (7/10) sore, jarak pandang terganggu dan masyarakat yang beraktivitas diluar rumah telah mengeluhkan mata perih. Kami mengkhawatirkan jika kondisi ini tidak cepat di atasi, sangat berpotensi masyarakat setempat terjangkitnya penyakit ISPA,” ungkap Tahta Amrullah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Erwiandi SSos MSi yang dikonfirmasi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Rahmad Humaidi ST, menyikapi semakin parahnya bencana kabut asap di daerah itu, pihaknya kembali telah membagikan sebanyak 3.000 lembar masker kepada masyarakat Kecamatan Tapaktuan.
“Untuk mengantisipasi masyarakat terjangkit ISPA. Sebelumnya kami bersama Dinkes, PMI, Satgas SAR dan relawan RAPI telah membagikan masker sebanyak 6.000 lembar kepada masyarakat di Kecamatan Trumon Raya, kelanjutan dari itu pada hari ini (Rabu) kami kembali membagikan masker sebanyak 3.000 lembar kepada warga kota Tapaktuan,” ujarnya.
[PM004]
Belum ada komentar