PM, Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Jepang menjalin kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Selain program pemagangan, Jepang menawarkan formasi pekerjaan kepada Warga Negara Indonesia (WNI). Salah satu lowongan yang ditawarkan ialah tenaga perawat berpenghasilan Rp 35 juta per bulan.
“Pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat apabila mereka telah lulus ujian perawat bisa memperoleh pendapatan bulanan sekitar 280 ribu yen (setara Rp 35 juta),” ungkap Direktur Pengembangan Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Roostiawati, pada Kunjungan Kerja Tim Pengawas Pekerja Migran Indonesia di Tokyo, Jepang, Senin (5/11).
Roostiawati menjelaskan, perawat yang telah lulus ujian nasional Jepang (registered nurse Japan) bisa bekerja di Jepang sampai dengan pensiun dan diizinkan membawa keluarganya.
“Skema ini merupakan kerja sama antar pemerintah sehingga risiko kerja amat minim. Kerja sama yang tertuang dalam Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) telah berlangsung selama 10 tahun,” ujar Roostiawati.
Pemerintah Jepang, lanjut Roostiawati, membutuhkan setidaknya sekitar 500 orang caregiver (atau di Jepang disebut kaigofukushishi) setiap tahunnya.
Kebutuhan itu sulit dipenuhi dari pasar tenaga kerja di dalam negeri Jepang dengan populasi lanjut usia di sana yang sangat besar (penduduk usia di atas 100 tahun jumlahnya sudah mencapai 15.000).
Program Pemagangan
Sementara itu, Direktur Pemagangan Kemenaker Asep Gunawan menegaskan, siswa pemagangan yang berada di Jepang bukan bagian dari pekerja migran Indonesia.
“Syarat mengikuti pemagangan di Jepang cukup mudah, lulusan SMK bisa, namun harus dibedakan antara pekerja migran Indonesia dengan pemagangan,” terang Asep.
Dijelaskan lebih lanjut, skema pemagangan mewajibkan siswa kembali ke Indonesia, perkara dia kembali lagi ke Jepang dan menjadi pekerja migran Indonesia setelah lulus, itu lain soal.
“Penyelenggaraan pemagangan ke Jepang oleh Kemenaker telah berlangsung sejak 1993, dan melalui program ini telah diberangkatkan sebanyak 73.990 orang peserta,” jelas Asep.
Sedangkan permintaan magang untuk careworkers di Jepang diperkirakan mencapai 550 ribu orang sampai dengan 2025.
Sumber : Kumparan
Belum ada komentar