Jembatan Gantung Hutan Lindung Putus, Warga Pilih Berwisata ke Kuala Langsa

Jembatan Gantung Hutan Lindung Putus, Warga Pilih Berwisata ke Kuala Langsa
Jembatan Gantung Hutan Lindung Putus, Warga Pilih Berwisata ke Kuala Langsa

PM, LANGSA – Ratusan warga dari tiga kabupaten dan kota memilih menghabiskan liburan tahun baru ke Kuala Langsa, akibat wisata Hutan Lindung yang dibangun Pemerintah Kota Langsa sedang bermasalah. Ketiga kabupaten/kota itu adalah warga Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang.

Kiki, salah satu warga Kota Langsa, Jumat (1/1/2016) mengatakan, biasanya warga Kota Langsa menghabiskan waktu liburan singkat dengan mengunjunggi Hutan Lindung dan Kuala Langsa. Tapi, semenjak jembatan gantung menuju Hutan Lindung putus, warga memilih Kuala Langsa sebagai tempat berwisata.

“Sebelum jembatan gantung menuju Hutan Lindung putus, biasanya warga yang hendak berlibur berpencar. Sebagian ke Kuala Langsa, sebagian lagi ke Hutan Lindung. Hanya dua lokasi ini yang ramai dikunjungi warga,” katanya.

Menurut Kiki, kelebihan Hutan Lindung adalah kesejukan dan keindahan alamnya, serta jarak dari pusat kota menuju Hutan Lindung hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Sedangkan di dalam Hutan Lindung yang ditata Pemerintah Kota Langsa terdapat jenis hewan Rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor.

Sementara Rudi ,warga Kabupaten Aceh Tamiang yang berwisata ke Kuala Langsa bersama rekan-rekanya mengatakan, jika dibandingkan dengan tempat wisata lain yang ada di Sumatra, lokasi wisata Kuala Langsa lebih dekat dari tempat tinggalnya.

“Sebenarnya, tidak ada kelebihan tempat wisata Kuala Langsa ini. Hutan bakau, laut dan kapal nelayannya suatu hal yang biasa-biasa saja. Tapi, di sampingnya dijadikan lokasi memancing ikan, belajar mengendarai kendaraan roda empat, mungkin banyak warga yang berjualan,” terangnya.

Di Kuala Langsa, mie Kepiting menjadi masakan khas yang disuguhkan kepada tamu yang datang dari dalam maupun luar daerah, sementara sebagai jajanan pinggir jalananya adalah jagung bakar dan air kelapa muda. [PM007]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Masyarakat pelestari lingkungan Aroen Meubanja di Aceh Jaya melepas 149 tukik ke laut lepas pada 28 Januari 2016 di tepi Pantai Panga. (PM/Oviyandi Emnur)
Masyarakat pelestari lingkungan Aroen Meubanja di Aceh Jaya melepas 149 tukik ke laut lepas pada 28 Januari 2016 di tepi Pantai Panga. (PM/Oviyandi Emnur)

Ketika Tuntong Terancam Punah