PM, Meulaboh – Sudah 2 tahun jembatan gantung penghubung Kecamatan Panton Reu dan Pante Ceereumen rusak parah, namun tak kunjung diperbaiki. Warga sekitar kerap mengeluh terhadap kondisi tersebut.
Jembatan gantung alternatif yang dibangun pertengahan tahun 2008 itu mengalami kemiringan akibat beton penahan jembatan yang terkikis air, serta kerusakan pada bagian dinding. Lantai jembatan yang berkontruksi kayu juga mulai lapuk dan lepas dari besi alas jembatan.
Seorang warga, Muhadi mengatakan mulanya jembatan itu rusak akibat terjangan banjir pada tahun 2016. Kemudian talut jembatan juga ikut dihanyutkan oleh banjir, sehingga warga bergotong royong untuk membuat talut seadanya agar dapat menggunakannya kembali.
“Sudah dua tahun seperti ini akibat terjangan banjir. Padahal jembatang gantung ini sangat penting bagi masyarakat sebagai jalur akses terdekat antar kecamatan, makanya usai dihanyutkan banjir kita buat seadanya agar bisa dipakai,” kata Muhadi, Selasa (7/8).
Warga melintasi jembatan itu dengan sangat hati-hati. Bahkan sering sekali para pelintas yang menggunakan sepeda motor terjatuh ke lantai jembatan.
Jika tidak menggunakan jembatan gantung itu, warga harus menempuh jarak lebih lama untuk menuju pusat pasar dan kebun warga, yakni dengan mengitari kecamatan Kaway XVI yang memakan waktu hingga puluhan menit.
Di bawah jembatan terdapat aliran sungai Krueng Mereubo dan bebatuan curam. Apabila terjatuh akibatnya sangat fatal. Karena itu warga berharap kepada pemerintah untuk dapat memperhatikan secara serius kondisi jembatan sebelum memakan korban jiwa.
“Kami disini sudah sangat resah, untuk menaiki jembatan terkadang ibu-ibu yang mengendarai motor tidak berani untuk melintas harus dibantu oleh pemuda yang ada di daerah sini, karena kayu jembatan lapuk dan jembatan pun miring seperti mau putus,” tandasnya. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar