PM, Banda Aceh – Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran mengimbau dinas yang terkait dengan penyediaan daging meugang di seluruh kabupaten/kota memantau ketersediaan dan stabilitas harga daging–terutama ternak besar–menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Imbauan itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi yang diikuti secara daring oleh para aparatur terkait se-Aceh, Selasa lalu (14/2/2023).
Menurutnya, ketersediaan stok daging ini penting dipantau karena menyangkut beberapa isu utama yang harus ditanggulangi, yakni inflasi, stunting dan kemiskinan.
“Ketiga hal tersebut sangat berkaitan dengan kita, terutama dengan urusan peternakan dan kesehatan hewan dan ketersediaan daging, karena meugang hanya sekitar sebulan lagi,” ujar Zalsufran.
Jika pun nantinya di suatu daerah tingkat ketersediaan sapi pedagingnya sedikit, maka dapat bekerjasama dengan kabupaten lain yang ketersediaannya berlebih, agar kebutuhan dan stok terpenuhi.
Oleh karena itu, kabupaten yang memiliki stok daging berlebih dapat menginformasikan atau mengarahkan ke daerah yang stok dagingnya terhitung minim.
Zalsufran juga mengingatkan aparatur di Kabupaten Aceh Barat Daya untuk dapat mengendalikan harga daging jelang Ramadhan dan Idul Fitri, karena di daerah ini selalu menjadi daerah dengan harga daging meugang tertinggi di Aceh.
“Mudah-mudahan aparatur di Abdya dapat mengatasi dan mengendalikan harga daging saat meugang agar tidak terjadi inflasi yang terlalu tinggi,” imbau Zalsufran.
Zalsufran juga mengingatkan, stabilitas harga juga ditopang oleh kondisi kesehatan hewan, karena jika banyak hewan yang sakit, maka ketersediaan stok daging akan turut menurun. Oleh karena itu, upaya penyemprotan kandang menjadi penting sebagai langkah pencegahan.
“Segera lakukan penyemprotan ke kandang-kandang ternak milik warga, serta pastikan kondisi kesehatan ternak mereka. Jika ada ternak yang sakit segera ditangani, agar ketersediaan stok daging jelang meugang tercukupi,” kata Zalsufran. [*]
Belum ada komentar