Tel Aviv – Israel mengklaim sistem anti-rudal balistik yang dikembangkan bersama dengan Amerika Serikat, telah berhasil melalui serangkaian uji coba.
Sistem perisai rudal balistik yang diberi nama Arrow-3 telah berhasil melakukan tes pencegatan dalam uji coba di Alaska.
Rudal ini diproduksi bersama-sama dengan perusahaan AS, Boeing. Sistem anti-rudal balistik Arrow-3 disebut-sebut mampu menembak jatuh rudal yang masuk ke ruang angkasa di ketinggian yang memungkinkan untuk menghancurkan hulu ledak non-konvensional dengan aman.
Sistem anti-rudal tersebut telah lulus uji intersepsi penuh pertamanya di Laut Mediterania pada 2015 dan mulai diterapkan di Israel pada 2017.
“Performanya sungguh sempurna, semuanya tepat sasaran,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sekaligus bertindak sebagai menteri pertahanan.
Israel menyebut sistem Arrow-3 tersebut sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi rudal balistik yang dikirimkan oleh musuh-musuhnya.
Pengumuman oleh Israel tersebut datang menyusul kabar uji coba rudal balistik jarak menengah yang dilakukan Iran. Dilaporkan bahwa Teheran telah melakukan uji coba rudal balistik yang mampu mencapai jarak 1.000 km.
“Hari ini, Israel memiliki kemampuan untuk bertindak terhadap rudal balistik yang diarahkan kepada kami dari Iran maupun tempat lain,” kata Netanyahu.
“Semua musuh kami harus tahu bahwa kami kini bisa mengalahkan mereka, baik secara defensif maupun ofensif,” tambahnya.
Duta besar AS untuk Israel, David Friedman, turut hadir dalam pertemuan dengan kabinet Netanyahu, yang menyaksikan video intersepsi rudal di Alaska.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, sebagai bagian dari uji coba di Alaska, sistem Arrow-3 telah berhasil disinkronkan dengan radar AN-TPY2 X-Band, yang memberi AS cakupan global yang luas.
“Kami berkomitmen membantu Israel dalam meningkatkan kemampuan pertahanan rudal nasionalnya demi membela Israel.”
Selain itu Wakil Laksamana John Hill selaku Direktur Badan Pertahanan Rudal Pentagon, mengatakan sistem Arrow-3 merupakan pengembangan dari generasi sebelumnya, Arrow-2, yang berfungsi sebagai tingkat teratas perisai terintegrasi Israel untuk menahan berbagai rudal atau roket.
Sumber: Kompas
Belum ada komentar