Irwandi Yusuf dipastikan maju sebagai Cagub dari jalur Parpol. Meski begitu, ia mengaku tak ingin disandera oleh kepentingan Parpol. Gubernur pertama di Indonesia yang terpilih dari jalur indpenden ini masih menyiapkan jalan jika memang harus maju melalui jalur perseorangan.
Mantan juru propaganda GAM ini mengatakan, dirinya juga siap jika pada akhirnya Parpol tak mendukungnya. Berikut petikan wawancara Irwandi dengan Pikiran Merdeka, Jumat 11 Juni 2016, melalui sambungan telepon.
Informasi yang kami peroleh, Anda akan maju dengan jalur Parpol?
Ya, kita tengah melakukan penjajakan dengan Parlok dan Parnas. Kita upayakan untuk maju dari jalur Parpol.
Kabarnya Anda sudah menjalin komitmen dengan Partai Demokrat, apakan benar?
Ya, dengan Demokrat hampir pasti, nanti malam tinggal menunggu keputusan rapat MPP yang sekalian membahas persiapan Pilkada 2017 se-Indonesia.
Apa saja kompensasinya, apakah Partai Demokrat meminta posisi Cawagub?
Demokrat tak meminta posisi wakil, namun saya yang minta agar pasangan saya dari Demokrat. Nova Iriansyah wakilnya.
Baca: Irwandi dan Restu SBY
Bagaimana dengan partai pengusung lain. Saat ini, bila kursi PNA ditambah dengan Partai Demokrat, Anda masih kurang dua kursi lagi?
Partai pengusung lain dalam waiting list. Ada PAN dan PPP. Sedangkan PDA sudah pasti.
Apakah ini tandanya Anda tidak lagi berpikir untuk maju dari jalur perseorangan?
Tidak, saya tak akan meninggalkan dukungan rakyat yang sudah diberikan dalam bentuk dukungan KTP. Saya masih menyiapkan diri jika nantinya harus maju dari jalur independen. Saya tetap jaga-jaga jika harus melalui jalur perseorangan.
Mengapa begitu, bukankah dukungan Parpol sudah dikantongi?
Saya tak ingin tersandera dengan kebijakan Parpol. Jika nantinya di ujung-ujung mendekati pendaftaran ada yang berbalik dan tak mendukung. Saya tentu sudah siap maju dengan jalur independen, berbekal dukungan rakyat. Seluruh relawan mulai dari tingkat gampong hingga tingkat provinsi insyaallah siap mememangkan saya dalam Pilkada mendatang.[]
Belum ada komentar