PM, Banda Aceh—Mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengajak kader dan simpatisan Partai Nasional Aceh (PNA) untuk berpolitik secara santun. Meraih kemenangan dengan mengintimidasi warga sendiri, menurut dia, adalah prilaku manusia primitif.
Penegasan tersebut disampaikan pendiri PNA itu dalam orasinya pada kampanye akbar di pelaran parkir Stadion Lampineung, Banda Aceh, Jumat (4/4/14) sore. Kampanye itu sekaligus menjadi kampanye penutup bagi PNA.
Irwandi mengatakan kader PNA tidak memaksa masyarakat Aceh untuk wajib memilih PNA. Karena sikap memaksa apalagi mengintimidasi warganya sendiri, bukan misi PNA. Partai itu didirikan, katanya, bukan untuk mengintimidasi sesama warga Aceh, tetapi ingin membebaskan masyarakat Aceh dari jajahan politik kelompok yang kini merasa berkuasa di Aceh.
Irwandi menjelaskan, Aceh saat ini sedang dilanda krisis politik. Kekuasan di Aceh sekarang ini bukan lagi milik seluruh masyarakat Aceh sebagaimana saat ia sebagai Gubernur Aceh. “Saat ini, Aceh hanya milik segelintir orang, sekelompok orang. Maka bila ingin bebas dari belenggu kekuasan politik kelompok itu, mari mendukung PNA,” ajak Irwandi.
PNA tidak mau berjanji memberi sesuatu kepada masyarakat Aceh, karena pemberian kepada masyarakat bukan sebatas janji tetapi bukti. “Saya dulu tidak pernah janjikan biaya kesehatan gratis, beasiswa, bantuan anak yatim. Tetapi program itu saya jalankan sehingga lahirlah Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), beasiswa, bantauan untuk anak yatim dan lainnya,” rincinya.
Dirinya tidak terpilih kembali menjadi Gubernur Aceh pada Pilkada 2012, lanjut Irwandi, tidak pernah mengatakan apa yang sudah diupayakannya itu haram dinikamati masyarakat Aceh. “Tidak pernah saya mengharamkan beras miskin (Raskin) kepada masyarakat. Karena saya bekerja ikhlas untuk rakyat Aceh. Kalau jaman sekarang, bila tidak dipilih Raskin diharamkan, anak yatim tidak disumbang lagi. Dari sikap tersebut, membuktikan program yang dijalankan tidak ikhlas. Harus ada imbalan,” tutur Irwandi di hadapan ribuan orang yang berhadir dalam kapanye PNA itu.
Senada disampaikan Ketua PNA Pusat Irwansyah. Kata dia, kemenang PNA adalah kemenangan bangsa Aceh. “Dari itu, dukung PNA. Jangan pernah takut dengan intimidasi. PNA bukan milik kelompok. PNA milik semua masyarakat Aceh,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, beberapa juru kampanye juga menyinggung soal penembakan di Bireuen yang turut menewaskan anak kecil. Menurut Ketua Satgas PNA Ayah Merin, penembakan itu seolah-olah PNA yang melakukannnya.
Amatan di lapangan, kampanye PNA tersebut berjalan aman dan meriah. Yel-yel hidup PNA pun bergemuruh dari massa yang memenuhi jalan di sepanjang Stadion Lampineung. (PM-016)
Belum ada komentar