Bireuen—Dua oknum TNI-AL, Praka Mar Adi Suprayitno dan KLK Bek Agoeng Santosa, ditahan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lhokseumawe. Keduanya menyalahi kewenangan terkait dugaan penganiayaan terhadap nelayan Peudada, Bireuen.
Danlanal Lhokseumawe Letkol Laut (P) Tjatur Soniarto mengatakan proses hukum kasus pemukulan terhadap Jafaruddin Muhammad, nelayan Peudada, terus berlanjut. “Sejauh ini, kedua oknum yang terlibat sudah ditahan di sel Pomal Lhoksemawe,” katanya, Senin (30/4).
Selain itu, kata Tjatur, proses penyelesaian secara kekeluargaan sudah dilakukan dengan pihak keluarga korban, termasuk menanggung biaya pengobatan. “Sedangkan menyangkut pembakaran speed boat, itu dapat dijadikan pelajaran agar tak terulang lagi. Boat tersebut juga merupakan bantuan masyarakat,” katanya.
Tjatur Soniarto didampingi Pasi Intel Lanal Lhokseumawe Kapten Laut (E) Moedo Handoko menambahkan, sebenarnya speed boat yang dibakar itu bukanlah milik TNI AL. “Boat tersebut merupakan milik masyarakat yang diberikan untuk operasional TNI AL Pos Peudada,” katanya.
Atas insiden itu, kata dia, pihaknya juga merombak personil yang ditempatkan di Pos Peudada. Untuk komandan pos dipercayakan kepada Letda Laut (PM) Arfian Noer yang sebelumnya ditugaskan di Pomal Lhokseumawe selama dua bulan. Sedangkan Danpos TNI AL Peudada sebelumnya, Serma Joko Saputro, kini menjabat Wadanpos TNI AL Peudada. “Tujuh personil yang sempat bertugas di Peudada juga kita ditarik ke Lanal Lhokseumawe (dua di antaranya sudah ditahan), dan digantikan dengan personil lainnya,” kata Tjatur.
Letda Laut (PM) Arfian Noer yang ditemui terpisah, Senin (30/4), mengatakan dua oknum yang terlibat penganiayaan nelayan sudah masuk sel di Pomal Lhokseumawe. “Saya selaku Danpos baru di Peudada juga meminta maaf bila selama ini ada oknum anggota yang bertugas Peudada berprilaku kurang baik. Ke depan, kita tetap menjalin kerjasama yang baik, sehingga nelayan dapat beraktivitas dengan aman dan damai,” katanya.
Sementara itu, Panglima Laot Bireuen Badruddin Yunus mengatakan pihaknya menyambut baik upaya penyelesaian yang dilakukan Danlanal Lhokseumawe serta jajarannya. “Upaya penyelesaian ini sangat kita hargai. Semoga suasana di kawasan PPI Peudada ke depan akan lebih baik. Aparat dan nelayan kita harap bisa saling menghargai satu sama lain,” katanya.[pm/jon]
Belum ada komentar